Anda belum login :: 26 Nov 2024 19:52 WIB
Detail
BukuKeunggulan Pemeriksaan Cardiac Troponin pada Infark Miokard
Bibliografi
Author: Anastasia ; Bunjamin, Francisca Paramitha ; Nadesul, Belinda (Advisor); Bororing, Sheella Rima (Advisor)
Topik: Infark miokard; Cardiac troponin acute myocardial Infraction; cardiac troponin
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK)
Fulltext: Anastasia_&_Francisca_Paramitha_KTI_2010.pdf (890.17KB; 0 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: KTI-FK-138
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Infark miokard adalah kematian otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen. Diagnosis infark miokard berdasar atas minimal 2 dari: gejala iskemia, perubahan elektrokardiografi (EKG) dan peningkatan petanda jantung dalam serum. Tetapi, hanya seperempat pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang spesifik serta nilai prediksi EKG yang sangat bervariasi. Dan hanya setengahnya memlikili kelainan EKG yang jelas. Oleh sebab itu penggunaan petanda jantung terutama cardiac troponin sangat dibutuhkan untuk mendiagnosis infark miokard. Ketika terjadi iskemia miokard, maka membran sel menjadi lebih permeabel sehingga komponen intraseluler seperti troponin jantung merembes ke dalam interstitium dan ruang intravaskuler. Troponin jantung merupakan protein struktural yang khas untuk otot jantung dan terdiri dari 3 subunit, yaitu troponin T (cTnT), troponin I (cTnI), dan troponin C (cTnC) yang memiliki peran yang berbeda-beda. Secara umum, troponin T atau I adalah determinan yang paling sensitif untuk infark miokard. Troponin jantung dapat terdeteksi segera setelah onset gejala dan tetap meningkat sampai 2 minggu (berguna sebagai petanda infark miokard yang sudah lama) dan berguna untuk menentukan stratifikasi resiko. Peningkatan kadar troponin menunjukkan manfaat yang lebih besar dengan terapi LMWH (Low Molecular Weight Heparin), antagonis IIb/IIIa dan revaskularisasi. Selain itu, cTnT dan cTnI juga berguna dalam monitor respons pasien terhadap terapi reperfusi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)