Latar Belakang. Masa remaja adalah transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Salah satu hal yang sering menjadi permasalahan pada masa remaja yaitu mengenai pacaran dan perilaku seksual pada saat pacaran. Dengan pertimbangan inilah akan diteliti perilaku pacaran mahasiswa berusia 19-21 tahun yang termasuk dalam kriteria remaja akhir. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui perilaku pacaran mahasiswa FK-UAJ angkatan 2007 serta faktor – faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Metodologi. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2007 berjumlah 145 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan metode survei sedangkan alat yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner dimasukkan dalam amplop coklat tertutup dan tidak perlu diberi identitas dengan harapan mengurangi bias. Dalam pelaksanaan, yang bersedia untuk mengikuti penelitian ini hanya 130 orang saja, sisanya tidak masuk kuliah pada hari itu. Data yang diperoleh diolah dengan univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil. Diperoleh presentase mahasiswa yang pernah berpacaran adalah 62,3%, sebanyak 87,7% berpandangan bahwa pacaran menguntungkan, sebanyak 86,9% berpandangan bahwa pacaran tidak berbahaya, sebanyak 70,8% tidak takut berpacaran, dan sebanyak 83,8% berpandangan bahwa pacaran berguna. Berdasarkan analisis bivariat dengan uji Chi-Square diperoleh : 1. Faktor pengetahuan mengenai layanan kesehatan remaja signifikan pengaruhnya terhadap pacaran ( p value 0.047 ) 2. Faktor akses pornografi signifikan pengaruhnya dengan pacaran ( p value 0.023 ) 3. Faktor petting signifikan pengaruhnya dengan pacaran ( p value 0.000 ) 4. Faktor pandangan – pandangan pacaran tidak ada yang signifikan dengan perilaku pacaran. Kesimpulan. 1. Perilaku pacaran responden dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai layanan kesehatan remaja, rutinitas mengakses pornografi, serta petting saat berpacaran. 2. Perilaku pacaran mahasiswa tidak dipengaruhi oleh pandangan apakah pacaran menguntungkan ,berbahaya, berguna dan menakutkan bagi mereka. Saran. Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu penyuluhan yang efektif kepada remaja yang berpacaran mengenai tatacara berpacaran yang baik dan sesuai batasan, misalnya dalam lembaga pendidikan maupun dalam lembaga keagamaan. Karya tulis ini juga dapat dijadikan sebagai awal dari penelitian yang lebih lanjut tentang perilaku pacaran remaja lainnya, mungkin dengan latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan yang berbeda. |