Proses perlakuan panas merupakan metode yang banyak digunakan di industri untuk mengubah sifat fisik maupun sifat kimia baja agar sesuai dengan perencanaan. Dalam melakukan proses perlakuan panas, diperlukan suatu tungku untuk tahap pemanasan. Secara kebetulan, tungku yang ada di Laboratorium Material Teknik tidak dapat berfungsi dengan baik, untuk itu diperlukan merancang bangun sebuah tungku. Pada saat pemanasan, temperatur yang terdapat di dalam tungku belum tentu sesuai dengan indikator dan hasilnya pun belum tentu sesuai. Proses kalibrasi dan pengujian diperlukan untuk membuktikan hal tersebut. Dari kalibrasi dan eksperimen yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaturan temperatur pada indikator menunjukkan suhu 40oC lebih rendah dari temperatur yang ditentukan. Dilihat dari karakterisasinya, baja paduan rendah yang dilakukan proses quenching tidak akan menghasilkan fasa martensit, melainkan fasa ferit martensit. Dari hasil uji keras, memperlihatkan bahwa kekerasan baja paduan rendah tersebut sebesar 190-260 HVN setelah proses quenching. Kekerasan baja paduan rendah ini melebihi kekerasan dari ferit yang seharusnya sebesar 70-100 VHN, namun lebih lunak dari fasa martensit dengan kekerasan yang seharusnya sebesar 500-900 VHN. Dapat disimpulkan bahwa tungku dapat digunakan sebagai tungku perlakuan panas. |