Konsep diri merupakan suatu kesadaran, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya. Konsep diri dapat berkembang menjadi positif ataupun negatif tergantung dari bagaimana individu tersebut memandang dirinya. Berkaitan dengan konsep diri yang positif atau negatif tersebut, terdapat 6 konsep diri yang dapat dilihat yaitu konsep diri fisik, pribadi, sosial, moral etik, keluarga, dan akademik. Perkembangan konsep diri juga dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan, pengalaman dari orang-orang terdekat maupun dari diri sendiri. Remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa dimana terjadi berbagai macam perkembangan. Mulai dari perkembangan fisik, perkembangan kognitif serta perkembangan kepribadian dan sosial. Remaja juga sudah mampu berpikir secara abstrak dan tidak hanya terbatas pada hal-hal yang nyata. Pada masa ini, sifat yang masih melekat dari masa kanak-kanak adalah sifat egosentris. Egosentris yang dimaksud disini adalah, remaja belum mampu memandang suatu hal dari sudut pandang orang lain. Sifat egosentris ini yang terkadang membuat remaja tidak berpikir panjang dalam mengambil suatu keputusan dan tidak memikirkan akibat yang akan ditemuinya setelah melakukan suatu tindakan. Panti tempat dimana anak-anak ini bernaung merupakan tempat berlindung mereka. Selain itu, kasih dan harapan mereka juga dapat tumbuh dan berkembang di Panti melalui pembekalan pendidikan maupun keterampilan dari Panti. Sasaran dari panti asuhan tersebut adalah anak-anak terlantar yang diantaranya adalah anak yatim, piatu, yatim piatu, anak jalanan, anak yang keluarganya mengalami perpecahan, anak yang masih memperoleh asuhan dari panti asuhan, dan anak yang keluarganya kurang mampu melaksanakan sesuai dengan fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri remaja Panti Griya Asih. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 36 remaja Panti Griya Asih. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan skala penilaian untuk mengukur konsep diri remaja Panti Griya Asih dengan menggunakan 5 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Instrumen konsep diri terdiri dari 66 pernyataan dan diperoleh 37 pernyataan valid dengan reliabilitas sebesar 0,892. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri remaja Panti Griya Asih termasuk positif dengan perolehan persentase konsep diri remaja dengan kategori tinggi dan sedang sebesar 97%. Dalam hal ini terlihat bahwa remaja panti dapat menerima diri mereka dilihat dari aspek fisik, pribadi, sosial, moral etik, keluarga dan akademik. Perubahan lingkungan, yang semula remaja berasal dari jalanan dan kini mereka tinggal di Panti Griya Asih dengan peraturan yang cukup tegas dan disiplin membuat remaja memiliki konsep diri yang positif. Aspek moral etik yang dimiliki remaja panti juga terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan aspek lainnya dikarenakan pihak panti mampu bertindak tegas terhadap setiap tindakan yang dilakukan remaja panti apabila sudah keluar dari peraturan yang ada. Saran penulis bagi program studi Bimbingan dan Konseling agar dapat menyiapkan calon-calon konselor yang dapat memberikan layanan konseling bagi remaja yang mengalami permasalahan konsep diri serta memberikan pelatihan untuk membentuk konsep diri yang positif. Bagi pengasuh agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembentukan konsep diri yang positif maupun menumbuhkan konsep diri remaja yang masih rendah melalu pengalaman positif dan juga pengembangan kemampuan individu. |