| Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang dihadapinya. Kepercayaan diri dibedakan menjadi empat tingkatan yaitu rendah diri, kurang percaya diri, cukup percaya diri, dan sangat percaya diri. Gaya kepemimpinan pada hakikatnya mengandung arti bagaimana pemimpin itu berhubungan dengan bawahan. Ada berbagai macam gaya kepemimpinan diantaranya kepemimpinan bergaya otoriter, demokratik, paternalistik, dan laissez faire. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepercayaan diri siswa-siswi pengurus OSIS dan gaya kepemimpinan Ketua OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang terlibat dalam kepengurusan OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur, yang berjumlah 36 anak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala penilaian. Hasil ujicoba instrumen menunjukkan bahwa pada skala penilaian kepercayaan diri diperoleh 13 pernyataan valid dan 19 pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai reliabilitas yang diperoleh dari instrumen kepercayaan diri sebesar 0,853. Pada skala penilaian gaya kepemimpinan diperoleh 5 pernyataan valid dan 14 pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai reliabilitas yang diperoleh dari instrumen persepsi terhadap gaya kepemimpinan sebesar 0,715. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada komponen tingkatan kepercayaan diri, persentase paling tinggi adalah jawaban kadang-kadang untuk pernyataan negatif yaitu sebesar 72 %. Hal ini menunjukkan secara umum bahwa tingkat kepercayaan diri siswa-siswi pengurus OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur, adalah pada tingkat kurang percaya diri. Pada komponen macam-macam gaya kepemimpinan, menunjukkan persentase paling tinggi adalah jawaban tidak pernah untuk pernyataan negatif yaitu sebesar 75 %, sedangkan untuk pernyataan positif yang menunjukkan persentase paling tinggi adalah jawaban selalu yaitu 50%. Hal ini menunjukkan secara umum bahwa gaya kepemimpinan Ketua OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur, adalah gaya kepemimpinan yang demokratis. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada siswa-siswi pengurus OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur, agar dapat melatih dan membiasakan diri untuk mengutarakan pendapat di hadapan teman-teman, sehingga tidak ada perasaan takut/ kurang percaya diri. Peneliti juga menyarankan kepada Kepala Sekolah dan Guru Pembina OSIS di SMA Don Bosco, Jakarta Timur, agar dapat bekerja sama dalam memberikan program pelatihan yang berguna bagi siswa-siswi pengurus OSIS, misalnya LDK, sehingga diharapkan dari pelatihan itu dapat membentuk karakter yang kuat dan gaya kepemimpinan yang demokratis dalam diri siswa-siswi untuk keperluan saat ini dan di masa yang akan datang. |