Peran ganda wanita adalah fungsi wanita di dalam keluarga (sektor domestik) dan fungsi wanita di luar keluarga (sektor publik) yang dijalankan secara bersamaan, dimana kedua fungsi tersebut memiliki hak dan kewajiban serta kekuasaan dan tanggung jawab yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong peran ganda wanita di SD Islam Harapan Ibu serta memberikan saran-saran bagi pihak sekolah yang dapat berguna bagi para wanita yang berperan ganda di SD Islam Harapan Ibu. Pada pengumpulan data, 30 wanita yang berperan ganda di Saint Peter School digunakan sebagai uji coba dan 34 wanita yang berperan ganda di SD Islam Harapan Ibu sebagai data penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan variabel yang diukur adalah faktor-faktor yang mendorong peran ganda wanita. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dua alternatif jawaban, ya dan tidak. Butir-butir pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dibuat berdasarkan lima faktor yang mendorong peran ganda wanita dengan indikator-indikator: kebutuhan finansial keluarga, kebutuhan sosial-relasional, kebutuhan aktualisasi diri dan kebermaknaan hidup, menghindari tugas rumah tangga serta usia anak. Instrument penelitian sebelum digunakan untuk pengumpulan data, dilakukan uji coba. Dari hasil uji coba terhadap instrument yang terdiri dari 40 pernyataan, setelah dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi Point Biserial diperoleh hasil 19 item valid, dengan nilai validitas antara 0.3734 sampai 0.7385, sedangkan 21 item dibuang karena nilai validitasnya lebih rendah dari 0.361, dengan taraf signifikan 5%. Dari 21 item yang tidak valid, 2 item diperbaiki kembali penyusunan kalimatnya untuk mewakili indikator variabel yang diteliti.Sedangkan reliabilitas instrument diperoleh nilai 0.905. Berdasarkan penelitian mengenai faktor-faktor yang mendorong peran ganda wanita di SD Islam Harapan Ibu, diperoleh hasil bahwa usia anak merupakan faktor yang paling banyak mendorong para wanita di SD Islam Harapan Ibu untuk berperan ganda (25.30%), diikuti dengan kebutuhan sosial-relasional (23.30%), kebutuhan finansial keluarga (20.40%), kebutuhan aktualisasi diri dan kebermaknaan hidup (19.80%), serta yang paling sedikit adalah menghindari tugas rumah tangga (11.20%). Dari penelitian ini disarankan bagi pengelola sekolah untuk merancang program pengembangan dan sarana yang dapat mendorong para wanita dalam mengembangkan wawasan dan kebutuhan sosial relasionalnya, seperti diadakannya family gathering, parenting meeting ataupun home visit. |