Pada umumnya, perusahaan menggunakan metode analisis rasio dalam mengukur kinerja keuangannya. Akan tetapi, metode tersebut memiliki kelemahan karena menggunakan data akuntansi yang tidak terlepas dari penafsiran yang dapat menimbulkan berbagai macam distorsi sehingga kinerja keuangan tidak terukur secara akurat. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode economic value added (EVA) dan market value added (MVA) untuk mengukur kinerja keuangan secara lebih akurat pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kedua metode tersebut tidak tergantung pada metode akuntansi yang digunakan dan sekaligus mengukur penciptaan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis juga ingin melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara nilai EVA dan nilai MVA. Penilaian kinerja keuangan INDF dengan menggunakan metode EVA menunjukkan bahwa INDF memiliki kinerja keuangan terbaik pada tahun 2008 dan kinerja keuangan terendah pada tahun 2006 selama periode tahun 2004 sampai 2008. Namun, berdasarkan metode MVA, INDF memiliki kinerja keuangan terbaik pada tahun 2007 dan kinerja keuangan terendah pada tahun 2008 selama periode tahun 2004 sampai 2008. Pengujian dengan menggunakan metode statistik korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa antara nilai EVA dan nilai MVA INDF selama periode 2004 sampai 2008 tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai EVA independent terhadap nilai MVA. |