Detail Gambaran Strategi Coping Stress Remaja Korban Banjir Di Bantaran Kali Ciliwung Bibliografi Author: DEWIDAMAYANTI, TIN ; Partasari, Wieka Dyah (Advisor) Topik: Coping Stress; Remaja; Korban Banjir; Bantaran Kali Ciliwung Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Tin Dewidamayanti's Undergraduate Theses.pdf (208.1KB; 183 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: FP-1558 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1  Lihat Detail Induk Abstract Kota Jakarta yang bertumbuh pesat, ditandai dengan bermunculannya hunian baru di luar kawasan daerah aliran sungai. Kemunculan hunian baru ini memunculkan persoalan baru, yaitu penyempitan sungai dan muara secara besar-besaran. Kampung Pulo sebagai daerah pemukiman yang berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung akhirnya menjadi daerah langganan banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung setiap musim hujan tiba. Kondisi ini terkadang diperparah oleh datangnya air kiriman dari Bogor sebagai daerah hulu Kali Ciliwung. Banjir ini menimbulkan kekacauan bagi para korbannya, baik secara fisik maupun psikis. Kekacauan inilah yang dianggap sebagai stres. Umumnya, setelah banjir ini reda, para korban banjir ini kembali dapat beraktivitas seperti biasanya meskipun saat banjir terjadi, kehidupan mereka sedikit terganggu. Untuk itulah mereka yang menjadi korban banjir, dapat juga disebut sebagai korban banjir, setelah mereka berhasil mengatasi masalah-masalah yang terjadi selama banjir. Remaja sebagai individu yang memasuki masa transisi umumnya mengalami apa yang dinamakan kebingungan peran akibat dari peran ganda yang dimilikinya untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran strategi coping stress pada remaja yang menjadi surivor banjir. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan sampel berjumlah 40 orang remaja akhir yang tinggal di Kampung Pulo yang masih bersekolah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability, accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Ways of Coping Questionnaire yang telah disesuaikan dengan konteks banjir. Kuesioner ini terdiri dari 68 item yang mencakup 8 sub-dimensi coping stress. Hasil uji validitas dari alat ukur ini adalah sebanyak 40 item yang signifikan dan 28 item tidak signifikan. Hasil uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dan korelasi yang didapatkan adalah 0,876 yang artinya alat ukur ini memiliki interitem correlation yang baik. Hasil penelitian berupa gambaran coping stress yang didapatkan dari perhitungan rata-rata dari tiap jenis coping stress menunjukkan bahwa coping stress yang paling sering digunakan oleh remaja akhir di Kampung Pulo adalah distancing. Untuk jenis coping stress yang paling jarang digunakan adalah seeking social support. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perbedaan jenis coping stress yang digunakan oleh remaja laki-laki dan perempuan. Baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan sama-sama lebih sering menggunakan coping stress jenis distancing. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah jenis coping stress yang paling sering digunakan adalah distancing. Selain itu, didapatkan juga bahwa tidak ada perbedaan jenis coping stress yang digunakan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Ada beberapa kelemahan dalam penelitian ini yang terkait dengan metode pengambilan data dan pembatasan subjek penelitian. Saran metodologis yang disusun berhubungan dengan kelemahan penelitian. Saran-saran metodologis itu antara lain penambahan data kualitatif, mengelompokkan subjek berdasarkan jarak tempat tinggal dari bantaran kali, dan pengukuran tingkat stres pada subjek. Sedangkan, saran praktisnya ditujukan untuk para Kepala RT agar lebih memperhatikan dampak psikologis dari banjir terhadap anak-anak dan remaja. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved