Setelah menyelesaikan Skripsi ini, penulis akan memberikan suatu ringkasan mengenai apa yang telah ditulis serta bertujuan untuk memperjelas penulisan Skripsi ini. Sebagai obyek penelitian penulis adalah PT. Telt-sonic di mana perusahaan ini adalah suatu perusahaan PMCN. Perusahaan ini berdiri sudah sejak tahun 1956 dengan nama Firma Assembling Asia, dan baru pada tahun 1967 nama perusahaan diganti dengan PT. Telesonic. Barang – barang elektronika yang diproduksi adalah Radio, Cassette Recorder, Radio Cassette Recorder, Televisi Hitam Putih, Televisi Berwarna. Dari produk tersebut yang paling banyak dapat merebut market share adalah produk Radio Cassette Recorder dan Televisi Hitam Putih. Pada tahun 1985 market share untuk kedua produk tersebut adalah 43% dan 35%. Dari bentuk struktur organisasinya, PT. Telesonic mempunyai bentuk struktur organisasi Line & Staff yang terdiri dari 8 departemen dan 3 pabrik, masing - masing di Jalan Jamblang (Jakarta), di Curug (Jawa Barat), serta di Pulo Gadung. Sasaran konsumen yang dituju adalah kelompok masyarakat golongan menengah ke bawah atau dapat disebut kelompok socia Ecoclass D & C, yang merupakan kelompok terbesar di Indonesia. Bentuk pasar dari barang yang diproduksi PT. Telesonic adalah Monopolistic Competition, di mana terdapat 59 merek Televisi baik Hitam Putih maupun Berwarna, 33 merek Radio dan 39 merek Radio Cassette Recorder/Cassette Recorder. Hal inilah yang membuat tingkat persaingan sangat tajam. Ada beberapa cara yang digunakan oleh PT. Telesonic dalam proses produksinya yaitu : 1. Dengan sistim ban berjalan (conveyor belt system) 2. Dengan outomatic soldering machine 3. Dengan stock-card/carder untuk stock partnya. Sebagai suatu perusahaan industri yang memproduksi barang-barang elektronika, maka dalam proses produksinya memerlukan komponen-komponen bahan baku. Untuk memenuhi anjuran pemerintah agar perusahaan industri di dalam negeri menggunakan komponen dalam negeri, maka PT. Telesonic telah mendirikan departemen cabinet yang khusus membuat cabinet plastik, cabinet kayu dan cabinet hardboard/teakwood, serta menggunakan komponen - komponen dari dalam negeri, seperti penggunaan sebagian dari mechanical part. Ini berarti bahwa perusahaan ini membantu pemerintah dalam menghemat Devisa. PT. Telesonic tidak mempunyai cabang perusahaan di daerah, tetapi perusahaan ini hanya mempunyai perwakilan di samping Jakarta, yaitu di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, dan Ujung Pandang. Di samping itu Perwakilan tersebut juga berfungsi sebagai show-room dan Service station. Melihat keadaan ekonomi serta pasaran elektronik yang lesu, menyebabkan tingkat penjualan produk Telesonik menurun. Perusahaan telah mencoba untuk memasuki segmen baru, ternyata tidak berhasil di mana terlihat pada produk Televisi berwarna. PT. Telesonic untuk produk Televisi Hitam Putih tipe 12” dianggap kurang berhasil sehingga pimpinan tidak memproduksi lagi tipe ini. Sedangkan untuk tipe 14" perusahaan telah berhasil memperpanjang daur hidup produk tersebut, sehingga perusahaan tetap memproduksi tipe ini, dan tingkat penjualan yang cukup berhasil dengan market share 35%. Peranan media komunikasi dirasakan sangat perlu guna memperluas jaringan hingga ke pedesaan, di mana hal ini mulai diperhatikan oleh Pimpinan. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan berusaha untuk merebut kembali market share yang hilang, meningkatkan Image Telesonic, meningkatkan brand awarness produk Telesonic dan berusaha mencapai target penjualan yang telah ditentukan. |