Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:12 WIB
Detail
BukuGambaran Attachment Ibu Dan Anak Tunanetra Dalam Keluarga (Studi Kualitatif Terhadap Empat Ibu dan Empat Anak Tunanetra Total Dari Lahir di Jakarta)
Bibliografi
Author: HANDAYANI, LINGGA TRI ; PUDJIJOGYANTI A., CLARA R. (Advisor); Handayani, Penny (Advisor)
Topik: Attachment; Ibu dan Anak TunaNetra
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Lingga Tri Handayani's Undergraduate Theses.pdf (340.27KB; 224 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1539
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Banyak orang tua yang menyembunyikan atau bahkan membuang anak mereka jika anak tersebut memiliki ketidaksempurnaan, seperti tidak dapat melihat atau yang disebut dengan tunanetra. Padahal seharusnya keluarga terutama orang tua memberikan dukungan moril sepenuh hati agar anak tunanetra tersebut dapat menerima keadaan dirinya yang mau tak mau mengalami keterbatasan dalam bergerak, bekerja maupun beraktifi¬tas. Orang tua yaitu ayah dan ibu memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak membantu perkembangan anak terutama perkembangan sosio-emosional anak, khususnya dalam pengembangan attachment antara orang tua dengan anak. Seorang anak dapat membangun kepercayaan mereka jika attachment antara anak dan pengasuh telah terjalin dengan baik. Jika anak tidak memiliki attachment yang baik, maka ia akan menganggap bahwa dunia atau lingkungan sekitar tidak aman bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu attachment merupakan hal yang penting bagi perkembangan anak karena suatu saat akan sangat berguna bagi dirinya dalam menyesuaikan diri di lingkungan. Hambatan pada anak tunanetra membuat attachment anak dengan pengasuhnya sulit terjalin. Sehingga rasa amannya kepada lingkungan pun akan sulit berkembang. Melihat hal tersebut, maka peneliti akan melihat gambaran attachment antara ibu dan anak tunanetra dalam keluarga. Gambaran attachment dilihat melalui pola interaksi antara ibu dan anak tunanetra dan pada akhirnya akan menentukan sampai tahap manakah attachment ibu dan anak tunanetranya. Peneliti melakukan observasi saat waktu bermain kepada empat pasangan subyek (ibu-anak tuna netra) dengan usia yang berbeda, yaitu 0 tahun, 1 tahun, 3 tahun, dan 4 tahun. Berdasarkan hasil observasi maka dari empat subyek, tiga subyek berada pada tahap secure attachment dan satu subyek berada pada tahap insecure attachment. Secure attachment yang terjalin antara ibu dan anak tunanetra terjadi karena adanya komunikasi yang terus dibentuk oleh ibu dengan anak. Ibu juga selalu memberikan respons positif terhadap anak tunanetra. Insecure attachment yang terjalin antara ibu dan anak tuna netra tidak berarti hanya karena ibu kurang memberikan respons positif kepada anak tunanetra. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti penerimaan orang tua terhadap kondisi anak, cara ibu berkomunikasi dengan anak, dan kondisi lingkungan yang berada di sekitar ibu dan anak tunanetra.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)