Perkembangan zaman terutama dunia kerja membuat terjadinya perubahan yang menuntut masing-masing individu untuk berusaha mengikutinya, salah satunya peran tradisional wanita. Wanita zaman emansipasi ingin lebih menunjukkan kemampuan, keahlian, dan prestasi tidak kalah dengan pria. Akan tetapi, ada wanita yang lebih memilih berhenti dari aktivitasnya seperti bekerja atau kuliah dikarenakan sudah berkeluarga. Alasan tersebut muncul karena wanita tidak ingin kehilangan feminitasnya, tidak ingin kehilangan penghargaan dari lingkungan terhadap feminitasnya, dan takut ditolak oleh lingkungan sosialnya. Hal ini dinamakan fear of success yaitu disposisi yang bersifat stabil dan mulai muncul sejak awal kehidupan individu yang berkaitan dengan identitas peran jenis kelamin seseorang. Sebagian besar wanita membatasi kemampuan mereka karena takut untuk berkompetisi dengan orang lain dan memikirkan konsekuensi negatif yang akan terjadi, sehingga menimbulkan motivasi menghindari kesuksesan atau motive to avoid success. Fear of success lebih banyak terjadi pada wanita yang berprestasi tinggi dan berpenghasilan tinggi sehingga akan menghindari kesuksesan agar feminitasnya terlihat, salah satu profesinya adalah wirausaha. Hal ini dikarenakan wanita lebih takut melanggar yang sudah diatur oleh tradisi atau budaya. Budaya yang diteliti pada penelitian ini adalah budaya Banjar. Wanita Banjar akan mengikuti pendapat dari orang yang dituakan demi kebaikan dirinya, dengan prinsip garis keturunan bilateral yaitu garis keturunan dari garis ayah dan ibu. Oleh karena itu, peneliti meneliti fear of success pada wirausaha wanita suku Banjar berdasarkan usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama usaha, dan omzet usaha per tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner Fear of Success dan Multigroup Ethnic Identity Measure. Sampel pada penelitian ini adalah wirausaha wanita suku Banjar yang berusia 21-60 tahun dan mempunyai usaha di Kalimantan Selatan minimal lamanya 1 tahun. Peneliti melakukan uji coba alat ukur pada wanita suku Banjar agar ambiguitas pada item dapat diatasi. Peneliti melakukan perhitungan analisis item dengan Item Total Correlation, validitas dengan Internal Consistency, dan reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Hasilnya adalah valid, reliabel, dan dua item ditolak sesuai batasan masing-masing. Hasil penelitian yang didapat adalah wirausaha wanita suku Banjar memiliki fear of success yang rendah begitupula pada setiap dimensi yaitu loss of feminity, loss of social self-esteem, dan social rejection. Berdasarkan usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama usaha, dan omzet usaha per tahun juga menunjukkan fear of success yang rendah. Hasil tersebut didukung dengan uji beda yang menunjukkan tidak ada perbedaan baik untuk fear of success ataupun untuk tiap dimensi fear of success, berdasarkan usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama usaha, dan omzet usaha. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk wanita suku Banjar. Dengan mengetahui gambaran fear of success pada wirausaha wanita suku Banjar diharapkan wirausaha wanita suku Banjar dapat mengetahui dan belajar mengenai peran tradisional wanita sehingga feminitasnya lebih terlihat di masyarakat. Pengetahuan mengenai fear of success akan membuat wanita Banjar lebih waspada dengan fenomena ini agar bisa mencapai sukses. |