Saat ini potensi untuk memasarkan kartu kredit di Indonesia sangat besar, sehingga membuat persaingan di dunia perbankan dalam memasarkan kartu kredit ini menjadi semakin sengit. Peran sales menjadi penting, dimana mereka menjadi pihak terdepan dari bank yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, setiap bank kemudian mengandalkan keberhasilan para sales dalam menjual kartu kredit sehingga bank tersebut dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dan juga tidak kalah bersaing dengan bank-bank lainnya. Pada kenyataannya, ada banyak kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi sales dalam menjual kartu kredit seperti target yang tinggi dan juga adanya penolakan dari masyarakat. Adanya tantangan dan kesulitan tersebut akan menentukan apakah seorang sales gagal atau berhasil dalam melakukan pekerjaannya, dimana indikator sukses dari berhasil atau gagalnya seorang sales dapat dilihat dari tingkat produktivitas yang berhasil mereka capai. Salah satu hal yang dapat meramalkan produktivitas seseorang adalah dengan melihat seberapa besar tingkat Adversity Quotient dalam diri seseorang tersebut. Adversity Quotient atau biasa disebut AQ dapat mengukur sejauh mana seseorang dapat mampu bertahan menghadapi kesulitan dan seberapa besar kemampuannya dalam mengatasi kesulitan tersebut. Tingkat AQ yang tinggi akan membuat mereka bertahan menghadapi kesulitan yang ada untuk tetap menghasilkan produktivitas yang tinggi dalam pekerjaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif signifikan antara Adversity Quotient (AQ) dengan produktivitas pada sales kartu kredit pada Bank “X”. Skor AQ subyek penelitian akan diukur dengan menggunakan Adversity Response Profile (ARP) yang dibuat oleh Stoltz dan telah dimodifikasi oleh peneliti, sementara produktivitas sales diukur dengan kuesioner yang menanyakan jumlah komisi (dalam bentuk Rupiah) yang berhasil didapat oleh sales kartu kredit tersebut selama bulan Mei 2009 – November 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif signifikan antara Adversity Quotient (AQ) dengan produktivitas pada sales kartu kredit pada Bank “X”. Selain itu, melalui hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa Adversity Quotient (AQ) yang dimiliki subyek penelitian ini berada dalam kategori sedang, dimana keseluruhan dimensi CO2RE subyek penelitian berada pada kisaran tengah. |