Untuk menjadi lulusan Sarjana yang bermutu dibutuhkan pembelajaran yang optimal dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain strategi belajar, regulasi belajar, orientasi belajar, dan konsepsi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari strategi belajar belajar dan orientasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi guna meningkatkan prestasi belajar mereka. Strategi belajar merupakan cara yang digunakan mahasiswa dalam belajar, sedangkan orientasi adalah motivasi penggerak yang bertujuan dalam mencapai prestasi belajar. Sementara itu dalam melakukan aktivitas belajar mahasiswa seringkali menemukan hambatan dalam mencapai prestasi yang menyebabkan buruknya IPK serta tidak dapat lulus tepat waktu. Hambatan tersebut sesungguhnya dapat diatasi dengan memiliki orientasi belajar serta cara atau strategi belajar yang tepat. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Unika Atma Jaya angkatan 2003 dan 2004 sebanyak 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non-random sampling dengan jenis accidental sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi multilinier correlation. Penelitian ini menggunakan sub test strategi belajar dan orientasi belajar dari alat tes Invetarisasi Cara Belajar (ICB) yang merupakan versi bahasa Indonesia dari alat ukur Inventory of Lerning Styles (ILS) yang dikembangkan oleh Vermunt dan van Rijswijk (Ajisuksmo, 1996). Pada pengujian hipotesis, didapatkan hasil terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi belajar dengan jenis deep processing (0,002 < 0,05), orientasi belajar dengan jenis self-test directed (0,013 < 0,05) dan personally interested (0,004 < 0,05) terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sementara itu pada kenyataannya, sebanyak 24,35% mahasiswa menggunakan orientasi certificate directed dan 44,30% mahasiswa menggunakan strategi belajar stepwise processing. Hal tersebut berarti, sebagian besar mahasiswa hanya bertujuan untuk mendapatkan gelar atau ijasah dengan menggunakan proses belajar secara bertahap dalam menjalankan aktivitas belajarnya sehingga akhirnya memiliki prestasi yang kurang memuaskan (IPK rata-rata dari 54 subyek = 2,66 < 2,75). |