Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi penduduk mencapai kurang lebih 200 juta jiwa memiliki bermacam-macam masalah sosial seperti kemiskinan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat yang cenderung rendah. Pemerintah mencoba mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan tenaga ahli untuk mengurus masalahmasalah sosial dalam hal ini adalah pekerja sosial. Profesi pekerja sosial adalah adalah salah satu komponen penting dalam mengatasi masalah sosial. Fungsi dan peran pekerja sosial adalah membantu individu ataupun kelompok untuk kembali berfungsi sosial dengan baik di masyarakat. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, pekerja sosial memiliki kebutuhan-kebutuhan antara lain kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri. Kesemua kebutuhan tersebut harus dipenuhi supaya pekerja sosial dapat memunculkan performa yang baik. Akan tetapi, pekerja sosial masih merasa bahwa ada kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi. Departemen tempat mereka bernaung dirasa masih kurang maksimal dalam memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pekerja sosial. Akibatnnya performa pekerja sosial menjadi kurang optimal. Untuk mengatasi performa yang kurang optimal tersebut salah satu caranya adalah dengan melakukan peningkatan kualitas kehidupan kerja. Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi pegawai terhadap kesejahteraannya dalam pekerjaan, baik secara fisik maupun psikologis, sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan penting dirinya melalui pengalaman kerja dalam suatu organisasi. Persepsi yang positif akan berdampak baik bagi produktivitas kerja. Oleh karena itu peneliti ingin melihat gambaran kualitas kehidupan kerja pada pekerja sosial. Penelitian ini di laksanakan di panti-panti sosial milik Departemen Sosial RI di Jabodetabek dengan metode kuantitatif menggunakan instrumen alat ukur kualitas kehidupan kerja. Hasil penelitian ini adalah kualitas kehidupan kerja pada pekerja sosial di Departemen Sosial Republik Indonesia berada pada tingkat rata-rata tinggi / baik. Selain itu hasil tambahan yang didapatkan peneliti adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan pada karakteristik demografis pekerja sosial di Departemen Sosial Republik Indonesia dalam kualitas kehidupan kerja mereka. |