Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:15 WIB
Detail
BukuPersepsi Siswa Reguler Terhadap Penyesuaian Sosial Anak Berkebutuhan Khusus Yang Mengikuti Program Pendidikan Inklusi
Bibliografi
Author: YOSEPHINA, ADE FITRI ; Widyawati, Yapina (Advisor)
Topik: persepsi; anak berkebutuhan khusus; penyesuaian sosial
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Ade Fitri Yosephina's Undergraduate Theses.pdf (814.7KB; 183 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1507
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penyesuaian sosial adalah cara manusia untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan, dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak berusia 9-12 tahun,penyesuaian sosial yang harus dilakukan adalah terutama penyesuaian di lingkungan teman sebaya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kemampuan yang melebihi usianya ataupun mengalami hambatan (fisik, mentalintelektual, sosial, dan emosional) dalam proses perkembangannya. Untuk mengembangkan potensinya, ABK memerlukan layanan pendidikan khusus, salah satunya adalah pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi adalah suatu program dimana ABK mendapatkan pelayanan pendidikan utama di dalam kelas umum dan di bawah tanggung jawab seorang guru kelas umum. Salah satu kelebihan dari pendidikan inklusi adalah mendukung penyesuaian sosial ABK. Tujuan ABK melakukan penyesuaian sosial adalah agar dapat diterima oleh lingkungan teman sebayanya, yang sebagian besar adalah siswa reguler. Oleh karena itu pandangan ataupun persepsi siswa reguler terhadap ABK, terutama mengenai penyesuaian sosial ABK sangat penting, karena persepsi tersebut mendasari sikap siswa reguler terhadap ABK. Diterima atau tidaknya ABK di dalam lingkungan pertemanan sebaya bergantung pada bagaimana siswa reguler mempersepsikan penyesuaian sosial ABK. Dengan demikian penelitian ini melihat persepsi siswa reguler terhadap penyesuaian sosial ABK di sekolah inklusi, dengan menggunakan metode kuantitatif. Kuesioner yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Masten dan Coatsworth (1998) mengenai aspek yang dapat menunjukkan keberhasilan penyesuaian sosial. Data penelitian diperoleh dari 120 siswa regular yang menjadi teman sekelas ABK di 4 sekolah inklusi negeri di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa regular memiliki persepsi bahwa ABK dapat melakukan penyesuaian sosial lingkungan sekolah inklusi. Sementara, hasil tambahan menunjukkan bahwa lingkungan sekolah inklusi dimana ABK bersekolah berperan dalam mempengaruhi penyesuaian sosial ABK. Saran praktis yang dapat diberikan bagi pihak-pihak terkait adalah melakukan pensosialisasian mengenai keadaan ABK melalui penjelasan di kelas oleh guru, serta penerapan tindakan-tindakan yang mendukung terciptanya interaksi antara ABK dengan lingkungannya, misalnya penentuan
tempat duduk, dan melakukan kerja kelompok.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)