Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang menampilkan gejalagejala berupa perilaku yang membuat penderita dianggap aneh oleh masyarakat. Perilaku masyarakat yang menolak dan mengucilkan penderita, menunjukkan bahwa mereka memberikan stigma kepada penderita. Stigma tersebut tidak hanya diberikan kepada penderita melainkan juga kepada orang tua yang memberikan perawatan kepada anaknya. Beberapa dimensi seperti concealment, course of mark, disruptiveness, aesthetics, origin dan peril dapat digunakan orang tua untuk memandang besarnya stigma yang mereka terima. Selain dimensi, besarnya stigma juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia saat pertama kali dirawat, tempat perawatan, jenis kelamin dan jumlah dukungan sosial yang diterima orang tua. Proses stigmatisasi yang dialami orang tua terbagi atas empat tahap yakni labeling, stereotipe negatif, pemisahan, dan hilangnya status serta diskriminasi. Dalam menjalani semua hal ini, orang tua pastilah merasakan beban yang terbagi atas dua yakni objective dan subjective burden. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman mengenai gambaran mengenai stigma yang dialami oleh orang tua yang memiliki anak penderita skizofrenia. Penelitian ini penting karena orang tua merupakan orang pertama yang menyaksikan dan mendampingi perjuangan anaknya yang sedang sakit. Orang tua juga merupakan orang yang berperan penting terhadap kesembuhan anak di masa yang akan datang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan orang tua dari dua keluarga sebagai subjek. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara. Data yang didapatkan dari masing-masing keluarga diolah terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti melakukan analisis banding di antara keduanya. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah empat dimensi yakni dimensi concealment, course of mark, peril dan disruptiveness merupakan dimensi yang dialami oleh keduanya. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi, hanya lokasi perawatan dan banyaknya dukungan sosial yang mempengaruhi kedua keluarga. Dari proses stigmatisasi dari masyarakat kepada orang tua, proses social labeling berjalan pada salah satu keluarga. Terdapat stereotipe negatif dari masyarakat dan keluarga menerima perlakuan diskriminatif dari masyarakat. Proses pemisahan hanya dilakukan oleh keluarga dan tidak dilakukan oleh masyarakat terhadap keluarga. Proses stigmatisasi dari orang tua kepada anak dimulai saat kedua keluarga menyadari anaknya berbeda dengan anak lainnya, dan memunculkan stereotipe negatif akan kondisi anak. Salah satu keluarga melakukan pemisahan total terhadap anak yang juga merupakan perilaku diskriminasi kepada anak. Keduanya turut merasakan beban berupa objective burden dan subjective burden. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian di bidang pendidikan dan status sosial ekonomi pada orang tua penderita skizofrenia merupakan topik penelitian yang menarik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang cukup besar antara orang tua dengan status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang tinggi dengan orang tua yang memiliki status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Begitu pula penelitian mengenai saudara kandung dan perbedaan jenis kelamin pada orang tua penderita skizofrenia. |