Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi biota laut yang tinggi, khususnya untuk ikan hias laut. Salah satu ikan hias yang paling penting adalah Cryptocentrus cinctus. Namun, harga ikan hias Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara lain karena mortalitas yang tinggi. Perdagangan ikan hias merupakan mata rantai yang panjang dan tahap aklimatisasi merupakan titik kritis. Sejauh ini, metode aklimatisasi yang telah dilakukan adalah metode aklimatisasi konvensional dan metode aklimatisasi drip-line. Kedua metode tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan, terutama pada ikan-ikan yang berada dalam kondisi kritis. Penelitian ini memperkenalkan metode aklimatisasi baru, yakni aklimatisasi dengan pendekatan kimiawi (“metode aklimatisasi pH rendah”). Caranya adalah dengan memasukkan ikan ke air pH rendah, senyawa amonia (NH3) yang berbahaya pada ikan dapat dihindarkan sehingga dapat meningkatkan ketahanan hidup ikan. Variabel ketahanan ikan setelah proses aklimatisasi diukur dengan menambahkan insektisida yang mengandung senyawa beracun chlorpyrifos. Data dianalisis secara statistik menggunakan ANAVA satu arah. Metode aklimatisasi pH rendah meningkatkan ketahanan ikan 20% lebih tinggi dibandingkan metode aklimatisasi konvensional, tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan metode aklimatisasi drip-line. |