Anda belum login :: 27 Nov 2024 10:06 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penghambatan Organ Vegetatif Menggunakan Benzylaminopurine dan Modifikasi Konsentrasi Nitrogen dan Fosfat pada Tahapan Induksi Pembungaan Phalaeonopsis sp. Secara in Vitro
Bibliografi
Author:
WIDYATAMA, SURYA
;
Karmawan, Listya Utami
(Advisor)
Topik:
Phalaeonopsis sp.
;
Pembungaan in Vitro
;
Benzylaminopurine
;
Nitrogen dan Fosfat
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya (Faculty of Biotechnology Atma Jaya Catholic University of Indonesia)
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2010
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Surya Widyatama's Undergraduate Theses.pdf
(133.19KB;
5 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FTB-193
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Pertumbuhan tanaman anggrek bula (Phalaeonopsis sp.) secara in vitro dipengaruhi oleh penambahan benzylaminopurine (BAP) dan modifikasi konsentrasi nitrogen dan fosfat pada medium kultur. Pembungaan in vitro biasanya diawali dengan terhambatnya pertumbuhan organorgan vegetatif seperti akar, daun, dan tunas. Pertumbuhan Phalaeonopsis sp. diamati dalam lima belas periode subkultur. Bibit hasil mikropropagasi berumur dua bulan setelah subkultur dengan tinggi ±1 cm dengan 2 sampai 3 helai daun digunakan sebagai eksplan. Eksplan ditumbuhkan dalam medium Murashige dan Skoog (MS) setengah dengan penambahan 17.8-22.2 µM BAP serta modifikasi nitrogen dan fosfat. Penambahan BAP pada medium dapat menghambat pertumbuhan akar Phalaeonopsis sp. secara signifikan (uji Kruskal-Wallis pada level p<0.05). Rata-rata pertambahan jumlah daun (maksimum 2.1 helai) terjadi pada medium MS setengah dengan penambahan 17.8 µM BAP serta konsentrasi nitrogen tinggi dan fosfat rendah. Medium MS setengah dengan penambahan BAP sebesar 22.2 µM BAP serta konsentrasi fosfat tinggi dan nitrogen rendah menghambat pertumbuhan vegetatif Phalaeonopsis sp. secara signifikan (uji Kruskal-Wallis pada level p<0.05). Medium ini berpotensi untuk induksi pembungaan in vitro namun berisiko menimbulkan cekaman pada periode subkultur ke-6 yang ditandai dengan kematian daun serta ekskresi senyawa fenolik. Penambahan arang aktif sebanyak 0.3 g/l dapat digunakan untuk mengurangi cekaman tersebut.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)