Indonesia memiliki peranan penting dalam perdagangan biota laut, khususnya ikanikan eksotis. Salah satu diantaranya ikan enjel abu doreng (C. eibli). Namun, kualitas ikan Indonesia masih relatif buruk karena tingginya tingkat mortalitas. Mata rantai perdagangan ikan eksotis merupakan mata rantai yang panjang dan pada setiap perpindahan membutuhkan proses aklimatisasi. Sejauh ini, metode aklimatisasi yang digunakan belum memberikan hasil yang baik, termasuk metode aklimatisasi drip-line yang sistem operasionalnya relatif rumit dan berbahaya untuk ikan yang sudah dekat dengan ambang kematian. Pada penelitian ini diperkenalkan metode aklimatisasi ”low pH adjustment” yang bertujuan untuk mencegah terbentuknya senyawa NH3 yang bersifat sangat toksik terhadap ikan dengan cara menyediakan air bersih ber-pH rendah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancang acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan: metode aklimatisasi konvensional (kontrol negatif), metode aklimatisasi drip-line (kontrol positif), dan metode aklimatisasi low pH adjustment (metode baru). Daya tahan ikan diukur dengan menggunakan insektisida Dursban™ (M = 0.033 g/ml) yang bersifat toksik. Metode aklimatisasi low pH adjustment berhasil meningkatkan daya tahan ikan 400% lebih baik dari pada metode aklimatisasi konvensional dan 20% lebih baik dari pada metode aklimatisasi drip-line. Meskipun tidak berbeda nyata dengan metode aklimatisasi drip-line, metode aklimatisasi low pH adjustment relatif lebih sederhana dalam sistem operasionalnya dan dapat diterapkan dengan mudah. |