Sauropus androgynus, atau yang dikenal sebagai katuk, secara tradisional dikonsumsi oleh penduduk Indonesia dan dipercaya berpengaruh terhadap peningkatan produksi air susu ibu (ASI) selama masa laktasi. ASI memberikan makanan yang ideal dan bernutrisi bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Laktasi, yang merupakan proses sintesis dan sekresi air susu terjadi dengan bantuan dua hormon, prolaktin dan oksitosin. Oksitosin merupakan suatu hormon yang menstimulasi pengeluaran ASI. Sebanyak 24 ekor mencit BALB/C menyusui dibagi menjadi 3 kelompok dan diberi perlakuan selama 12 hari. Dua kelompok mencit menyusui diberi asupan dengan ekstrak daun S. androgynus muda ataupun tua. Sebagai kelompok kontrol, satu kelompok mencit diberi asupan tanpa ekstrak daun S. androgynus. Pada akhir perlakuan, mencit dieutanasi dan diambil otaknya untuk isolasi mRNA dan kuantifikasi ekspresi gen oksitosin dengan menggunakan qRT-PCR. Suplementasi ekstrak daun S. androgynus muda meningkatkan ekspresi gen oksitosin sebesar 2.25 kali lipat, sedangkan suplementasi ekstrak daun S. androgynus tua meningkat sebesar 25.77 kali lipat dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun S. androgynus tua secara signifikan meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit BALB/C menyusui. |