Escherichia coli O157 merupakan salah satu bakteri yang berperan penting dalam penyakit zoonosis dan foodborne disease. Bakteri ini secara normal ditemukan pada saluran pencernaan hewan ternak. Sapi adalah reservoir utama E. coli O157. Daging sapi yang telah tercemar tinja sapi saat pemotongan dan kebersihan yang kurang diperhatikan saat daging dijual di pasar tradisional dapat menjadi sumber infeksi bakteri tersebut pada manusia. Dari 42 sampel yang berasal dari 20 pasar tradisional, 8 sampel (19.1 %) positif E. coli O157. Sebanyak 19 isolat E. coli O157 berhasil diisolasi dari 8 sampel positif. Infeksi E. coli O157 dapat dicegah dengan menggunakan biofarmaka yang memiliki aktivitas antibakteri dalam pengolahan daging sapi. Pada penelitian ini digunakan bawang putih, jahe, lada hitam, serta biji pala sebagai sampel biofarmaka. Hanya bawang putih yang menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap isolat E. coli O157. Ukuran diameter zona bening rata-rata yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi ekstrak bawang putih, yaitu 19 mm (100%), 16 mm (75%) 13 mm (50%), 10 mm (25%), dan 4 mm (10%). Bawang putih dengan konsentrasi 100% memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dari pada antibiotikaa streptomycin (16 mm), nalidixic acid (15 mm), dan tetracycline (12 mm). |