Anda belum login :: 27 Nov 2024 01:05 WIB
Detail
BukuPerlakuan Akuntansi atas Penjualan Kredit, Piutang Usaha, dan Piutang Tak Tertagih pada PT. Tara Kimia Indonusa.
Bibliografi
Author: DIPUTRA, ANITA NIRMALA ; Mukhlasin (Advisor)
Topik: Akuntansi dan Laporan Keuangan; Pemakai Laporan Keuangan; Pengertian Pendapatan dan Konsep Pengakuan Pendapatan; Akuntansi Untuk Penjualan; Piutang
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Anita Nirmala Diputra's Undergraduate Theses.pdf (1.73MB; 79 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEA-4194
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Piutang usaha dalam perusahaan dagang memiliki nilai yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. Nilai piutang usaha yang signifikan,
mengharuskan perusahaan untuk melakukan pencatatan akuntansi atas piutang usaha dengan baik agar terhindar dari kesalahan penyajian di
laporan keuangan secara material. Atas piutang usaha terdapat kemungkinan tidak dapat ditagih yang disebabkan karena pelanggan tidak
mampu membayar, pailit, atau kabur. Atas dasar ini penulis melakukan penelitian kebijakan atas penjualan kredit, piutang usaha, piutang tak tetagih
serta kesesuaian pencatatan penjualan kredit dan pelaporan piutang usaha dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum pada PT Tara Kimia Indonusa.
Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengakuan pendapatan adalah dasar akrual (accrual basis), yaitu mengakui pendapatan
pada saat terjadinya bukan pada saat kas diterima. Pencatatan atas penjualan kredit PT TKI telah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum,
yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya penjualan dengan membuat jurnal piutang usaha di sisi debit dan penjualan di sisi kredit. Piutang usaha PT TKI dilaporkan di neraca sebesar saldo piutang
usaha pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009, tanpa dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Hal ini disebabkan karena PT TKI tidak melakukan penyisihan atas piutang tak tertagih. Pelaporan piutang usaha PT TKI tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia karena piutang usaha PT TKI tidak dilaporkan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value) yaitu saldo piutang usaha dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Selain itu piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari satu tahun dilaporkan perusahaan sebagai aktiva lancar. Pelaporan ini tidak sesuai dengan definisi aktiva lancar yang harus menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun. PT TKI tidak melakukan perhitungan estimasi piutang tak tertagih karena menurut pengalaman yang sebelumnya perusahaan merasa yakin bahwa seluruh piutangnya dapat tertagih. Tetapi karena banyak piutang yang jatuh temponya melewati periode kredit yaitu satu bulan, maka penulis menyarankan kepada PT TKI untuk melakukan perhitungan estimasi piutang tak tertagih.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.296875 second(s)