Suatu badan usaha baik yang bergerak dibidang jasa, dagang, maupun manufaktur membutuhkan aktiva tetap untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun, karena berkurangnya manfaat suatu aktiva tetap selain tanah maka diperlukan alokasi sistematis terhadap suatu aktiva selama masa umur manfaatnya yang disebut dengan penyusutan. Perusahaan yang diamati penulis dalam skripsi ini adalah PT Triton Permai, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan. Dalam menentukan beban penyusutan periodik atas aktiva tetap perusahaan menggunakan metode garis lurus, dan penggunaan metode ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. Analisis yang dilakukan penulis terhadap pengaruh metode penyusutan aktiva tetap terhadap laba usaha yang diperoleh perusahaan, dilakukan dengan cara membandingkan metode penyusutan garis lurus dengan saldo menurun ganda. Berdasarkan hasil analisis terhadap penyusutan aktiva tetap, beban penyusutan dengan metode garis lurus yang digunakan perusahaan lebih rendah pada awal-awal perolehan aktiva tetap dibandingkan dengan metode saldo menurun ganda yang mempunyai beban penyusutan yang tinggi pada awal-awal tahun perolehannya. Dengan demikian pada awal-awal tahun perolehan, laba usaha yang dihasilkan apabila menggunakan metode garis lurus lebih besar dibandingkan dengan laba usaha apabila perusahaan menggunakan metode saldo menurun ganda. Dengan demikian besar kecilnya pembebanan biaya penyusutan karena penerapan suatu metode penyusutan akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan secara keseluruhan. |