Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting bagi perusahaan karena aktifitas pembelian dapat mempengaruhi kas perusahaan dimana kas perusahaan tersebut akan berubah ke dalam bentuk bahan baku fisik atau sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnis. Pembelian dapat dikategorikan sebagai pembelian tunai dan pembelian kredit. Dalam pembelian kredit terdapat satu cara pembelian khusus yang hanya dapat diaplikasikan pada bidang usaha tertentu, yaitu pembelian secara konsinyasi. Pembelian secara konsinyasi akan menimbulkan kewajiban bagi perusahaan. Kewajiban perusahaan tersebut harus diawasi dengan baik agar kas yang dikeluarkan oleh perusahaan sesuai dengan kewajiban yang semestinya dilunasi. Maka diperlukan adanya suatu pengendalian internal yang baik dalam proses pembelian secara konsinyasi. PT Hero Intiputra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail dengan kategori produk yang diperjualbelikan terdiri dari books, school supplies, office supplies, fancies, toys, consession, dan one price. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara dan observasi langsung ke perusahaan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara sistem pengendalian internal atas sistem pembelian secara konsinyasi yang diaplikasikan perusahaan dengan teorinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai pada sistem pembelian secara konsinyasi yang terkomputerisasi. Hal ini dapat terlihat dengan adanya sebagian besar prosedur, fungsi-fungsi, formulir serta catatan sudah terproses melalui program komputer dengan lengkap, cepat serta akurat. Namun masih terdapat beberapa kelemahan pengendalian internal pada sistem pembelian perusahaan, berupa tidak terdapatnya pemisahan tugas antara fungsi penerimaan dengan fungsi gudang, tidak terdapat bagian khusus yang mengawasi driver dalam pengiriman barang dari gudang, dan beberapa kelemahan pada dokumen yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis. menyarankan beberapa perbaikan, berupa perlunya pemisahan tugas yang jelas antara fungsi penerimaan dengan fungsi gudang, pentingnya terdapat bagian khusus dalam mengawasi driver dalam pengiriman barang dari gudang, dan perbaikan beberapa kelemahan pada dokumen yang digunakan perusahaan. |