Strategi komunikasi pemasaran merupakan hal terpenting bagi suatu perusahaan untuk memasarkan produknya, agar produk dapat diketahui, dikenal oleh konsumen. Strategi dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik terhadap produk. Strategi komunikasi pemasaran didukung oleh empat elemen bauran pemasaran, yaitu: product, price, place, promotion. Strategi komunikasi pemasaran dibuat tidak hanya untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk, tetapi strategi ini juga dibuat untuk mempengaruhi emosional konsumen dan mendorong konsumen untuk mengambil tindakan pembelian produk. Sehubungan dengan minat penulis akan kemasan yang dinilai penting dalam menunjukkan mutu, identitas serta pesan yang ingin disampaikan perusahaan akan produk yang ada di dalamnya, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisa strategi komunikasi pemasaran pada desain kemasan Buavita. Penelitian ini bersifat deskriptif dan metode pengambilan sampel adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampling yang diambil adalah aksidental sampling yang penentuan sampling berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel selama orang tersebut cocok sebagai sumber data. Pengambilan data yang utama adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Jumlah responden sebanyak 80 orang responden yang ditentukan berdasarkan karekteristik umum sampel dan untuk responden yang diwawancarai secara mendalam sebanyak 3 orang. Hasil penelitian ini adalah secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa strategi komunikasi pemasaran pada desain kemasan Buavita sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran berupa promosi yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk dapat dikatakan belum mencapai titik maksimal. |