Berkembangnya industri dewasa ini bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Sisi satu menupakan sisi positif berupa pertumbuhan ekonomi yang tentu saja menyediakan Iapangan kenja baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Di sisi lain, yang merupakan sisi negatif dan berkembangnya industni adalah terganggunya sistem Iingkungan hidup, yaitu adanya Iimbah yang dihasilkan oleh industri. OIeh karena itu perusahaan harus melakukan langkah-Iangkah untuk melestarikan Iingkungan dan meminimalisir terjadinya kerusakan Iingkungan yang diakibatkan oleh limbah hasil produksi suatu industri. Langkah yang diambil dapat dengan melakukan audit manajemen terhadap sistem pengelolaan Iimbah. lni sesual Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.3 tahun 2000 pada tangal 21 Februari 2000 tentang jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Tujuan dilakukannya audit manajemen adalah agar manajemen dapat mengetahul bahwa sistem yang diterapkan telah sesuai dengan standar yang diakui seperti Standar ISO 14001 yang merupakan sertifikasi internasional sehingga manajemen dapat mengetahui apakah sistem pengelolaan Iimbah tersebut sudah efisien dan efektif serta memenuhi baku mutu lingkungan hidup yang ditetapkan. Penelitian dilakukan penulis atas sistem pengelolaan Iimbah pada PT X, yang merupakan sebuah perusahaan farmasi. Penulis menggunakan prosedur audit untuk mengevaluasi kebijakan dan sistem yang diterapkan oleh manajemen PT X. Prosedur audit dimulai dan melakukan audit pra aktual dan pelaksanaan audit dengan langsung mengumpulkan bukti serta menganalisis dan mengambil kesimpulan atas audit yang dilakukan. Selain itu penulis juga melakukan audit compliance dengan melakukan wawancara dan daftar pentanyaan standar ISO 14001 kepada pihak-pihak tenkait PT X. Simpulan yang diperoleh dan prosedur audit yang dilakukan yaltu pelaksanaan pengelolaan Iimbah PT X sudah efisien dan efektif serta sesuam dengan parameter baku mutu yang ditetapkan. Oleh karena itu dapat dikatakan standar kebijakan yang diterapkan oleh PT X sudah sesuai dengan Standar atas Sistem Manajemen Lingkungan khususnya datam pengelolaan limbahnya. Efektifitas dan efisien mi terbukti dengan adanya penggunaan formulir SOP yang disetujui oleh pihak yang berwenang, penggunaan bio indikator berupa ikan mas sebagai bukti nyata bahwa limbah sudah diolah, penggunaan bakteri kimia dalam mengolah limbah cair sehingga mengurangi biaya untuk pembelian bahan baku kimia bahkan meminimalisasikan limbah. |