Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang cepat, kebutuhan barang dan jasa juga mengalami peningkatan. Selain kebutuhan barang dan jasa tersebut, kebutuhan akan perumahan dan bangunan lainnya juga mengalami lonjakan. Untuk itu jasa perusahaan konstruksi sangat dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek bangunan. Metode pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan konstruksi memegang posisi krusial dalam kerangka akuntansi karena mempengaruhi secara langsung laba rugi yang timbul akibat aktivitas perusahaan selama periode tertentu. Ada dua alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan untuk mengakui pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Metode kontrak selesai mengakui pendapatan dan laba kotor perusahaan hanya pada saat kontrak selesai. Sedangkan, metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan dan laba kotor perusahaan sesuai dengan kemajuan perusahaan dalam menyelesaikan kontrak. Hasil penelitian pada PT Swasmuda Triyasa menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian dengan pendekatan Biaya (masukan) dalam menangani proyek yang memiliki jangka waktu penyelesaian lebih dari satu periode akuntansi |