Dewasa ini perusahaan-perusahaan dituntut untuk mendapatkan hasil yang optimal dan terutama dapat melakukan kegiatan usaha mereka dengan efektif dan efisien. Penjualan kredit merupakan salah satu fungsi yang penting bagi perusahaan karena merupakan pusat untuk mencapai laba maksimal sebagai suatu tujuan akhir perusahaan. Penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang, sehingga dapat menimbulkan resiko kerugian berupa piutang yang tak tertagih yang dapat menyebabkan kredit macet dan mengganggu kegiatan operasi perusahaan. Maka diperlukan adanya suatu pengendalian internal yang baik dalam proses penjualan kredit tersebut. PT.Chemtraco Sentosa Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri perminyakan yang memasok pelumas untuk mesin-mesin pabrik. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara dan observasi langsung ke perusahaan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara sistem pengendalian internal atas sistem penjualan kredit yang diaplikasikan perusahaan dengan teorinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai pada sistem penjualan kredit terkomputerisasi. Hal ini dapat terlihat dengan adanya sebagian besar prosedur, fungsi-fungsi, formulir serta catatan sudah teproses melalui program komputer dengan lengkap, cepat serta akurat. Namun masih terdapat beberapa kelemahan pengendalian internal pada sistem penjualan kredit perusahaan, berupa tidak terdapatnya pemisahan tugas antara fungsi akuntansi dengan fungsi penagihan, dan antara fungsi penjualan dengan fungsi pengiriman, tidak terdapat bagian khusus yang menangani pengolahan data elektronik (EDP), dan beberapa kelemahan pada dokumen yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis. menyarankan beberapa perbaikan, berupa perlunya pemisahan tugas yang jelas antara fungsi akuntansi dengan fungsi penagihan, dan fungsi penjualan dengan fungsi pengiriman, pentingnya terdapat bagian khusus dalam menangani pengolahan data elektronik (EDP), dan perbaikan beberapa kelemahan pada dokumen yang digunakan perusahaan. |