Pendapatan hanya dari satu arah kini menjadi hal yang sudah jarang digunakan para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis kini tidak lagi bersaing dengan mengandalkan produk mereka semata namun juga pendapatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Secara langsung maupun tidak langsung sebuah film dapat menghasilkan keuntungan berganda dari berbagai bidang. Tidak semua film menghasilkan produk lain sebagai pelengkap kejayaan film tersebut. Keberadaan merchandise film inilah yang nampaknya menghadirkan nilai tambah bagi bisnis perfilman. Banyak sekali film-film yang berjaya dan dapat kita lihat merchandisenya di pasaran luas. Bukan hanya film-film yang baru beredar namun juga dari film-film lama masih memiliki tempat pada retailer merchandise. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap barang impor, khususnya terhadap film impor. Serta mengetahui ada tidaknya hubungan antara ketertarikan konsumen yang menonton film impor dengan ketertarikan untuk membeli merchandisenya. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Momment , korelasi antara variabel perilaku konsumen terhadap film Harry Potter berhubungan dengan variabel perilaku konsumen terhadap merchandise Harry Potter dari sisi perilaku konsumen, dimana secara umum ketertarikan untuk menonton film akan menimbulkan ketertarikan untuk membeli merchandisenya. |