Persediaan merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan (perusahaan dagang dan manufaktur) karena persediaan adalah sumber utama pendapatan perusahaan. Sebagai objek penelitian adalah PT Indovickers yang bergerak dalam bidang perdagangan barang-barang electronic, seperti printer, ceiling fan, gas cooker, dan mesin cuci. PT Indovickers menggunakan sistem perpetual untuk mencatat persediaannya sehingga mutasi persediaan ketika terjadi transaksi pembelian dan penjualan dapat selalu diketahui. PT Indovickers menilai persediaan barang dagangnya dengan metode rata-rata bergerak (moving average method), yaitu dengan menghitung harga rata-rata setiap kali ada perubahan persediaan. Metode ini memungkinkan pengawasan yang lebih baik untuk mengukur besarnya laba karena adanya kesinambungan pencatatan rata-rata nilai pesediaan. Sebagai bahan perbandingan, dianalisis juga dua jenis metode penilaian lainnya, yaitu FIFO dan LIFO. Pengaruh perhitungan biaya persediaan dengan menggunakan tiga metode penilaian persediaan, yaitu metode FIFO, LIFO, dan average terhadap nilai persediaan akhir, penetapan harga pokok penjualan dan laba kotor atau laba usaha memberikan hasil yang berbeda. Namun, dalam pembahasan skripsi ini, penggunaan ketiga metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama baik untuk nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba kotor atau laba usaha. Hal ini disebabkan karena harga beli yang berfluktuasi tetapi nilainya tidak signifikan. Selain itu, perputaran persediaannya cepat sehingga tidak terjadi penumpukkan barang. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas pencatatan, penilaian, dan pelaporan persediaan barang dagang PT Indovickers telah sesuai dengan PSAK No. 14 tahun 2004. |