Perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 berjumlah 30 perusahaan. Dari 30 perusahaan tersebut, penulis mengambil sampel sebanyak 26 perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh, perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mayoritas menggunakan metode penilaian persediaan average sehingga penulis ingin mencari tahu secara lebih dalam mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian persediaan. Dalam penelitian ini, penulis mengambil tiga faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan yaitu laba bersih, pajak penghasilan, dan konsentrasi kepemilikan manajerial. Ketiga faktor tersebut kemudian diuji dengan menggunakan metode analisis statistik khi-kuadrat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan dengan pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan hasil peneltian ini, laba bersih dan pajak penghasilan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan untuk konsentrasi kepemilikan manajerial, tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan pemilihan metode penilaian persediaan. |