TRANS7, yang merupakan stasiun televisi swasta milik Para Group, adalah hasil pengambilalihan sebagian saham dari TV7, milik Kelompok Kompas Gramedia, oleh Para Group. Ketika pengambilalihan atau yang sering disebut juga akuisisi, dilakukan, maka karyawan akan mengalami perubahan-perubahan. Karyawan TRANS7, terdiri dari karyawan TV7, TRANS TV, dan karyawan yang baru saja direkrut. Dalam penelitian ini, perubahan-perubahan yang ada lebih dialami oleh karyawan TV7, karena semua kebijakan dan peraturan berasal dari PT. Trans Corpora, yang merupakan bagian dari manajemen Para Group. Agar akuisisi tersebut dapat berhasil, maka karyawan perlu memiliki keterbukaan terhadap perubahan tersebut. Adanya keterbukaan terhadap perubahan, dapat membuat karyawan memandang perubahan sebagai sesuatu yang positif dan tantangan untuk keberhasilan dengan adanya tujuan yang baru. Kemudian untuk membantu karyawan dalam menyikapi perubahan yang ada, perlunya membentuk suatu identitas baru sebagai karyawan TRANS7 secara bersama-sama. Karena semakin karyawan mampu untuk mengidentifikasikan dirinya pada perusahaan barunya (TRANS7), maka karyawan akan membangun kerja sama yang akan membuat mereka dapat berbagi identitas, sehingga dapat lebih terbuka terhadap perubahan, yang berguna untuk keberhasilan akuisisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara identifikasi karyawan pada perusahaan dengan openness to change mereka pasca-akuisisi. Penelitian mengambil 89 partisipan yang merupakan karyawan TV7 yang masih bekerja pada TRANS7. Kemudian dikarenakan oleh kebijakan perusahaan, peneliti menggunakan uji coba terpakai. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan metode non eksperimental. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri atas 2 bagian, yaitu kuesioner Organizational Identification Scale dan kuesioner Openness to Change. Hasil uji hipotesis merujuk pada koefisien korelasi 0,216 yang jika dibandingkan denga r-tabel (0,209), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara identifikasi karyawan pada perusahaan dengan openness to change mereka pasca-akuisisi. |