Sebagai makhluk sosial, interaksi merupakan salah satu sumber utama kebahagiaan, serta kesehatan mental dan fisik bagi manusia (Argyle 1993). Interaksi yang baik akan tercipta apabila seseorang mendapatkan penerimaan dari orang lain, dan penerimaan tersebut dapat diperoleh dengan menampilkan tingkah laku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Kemampuan untuk menampilkan tingkah laku tersebut merupakan keterampilan sosial. Kemampuan ini mulai dikembangkan oleh seseorang saat ia berada pada usia 6 sampai 12 tahun. Dalam mengembangkan keterampilan sosial, seseorang perlu mempelajari konsekuensi dari tingkah laku yang dimunculkan, menghargai diri sendiri dan orang lain, memiliki kemampuan mengatasi situasi sulit, serta berbagi kasih sayang. Seorang anak dapat mempelajari hal tersebut melalui interaksinya dengan orang tua, saudara, guru, dan teman sebaya. Adapun binatang peliharaan dapat membantu anak untuk menghargai diri sendiri dan makhluk hidup lainnya, membantu anak mengatasi situasi sulit, serta mengajarkan anak berbagi kasih sayang. Oleh karena itu ingin diketahui lebih jauh gambaran keterampilan sosial anak usia sekolah yang memiliki binatang peliharaan. Gunter (1999) menyampaikan bahwa ikatan emosional yang dikembangkan oleh seseorang terhadap binatang membuat seseorang menampilkan tingkah laku yang lebih baik terhadap orang lain. Dengan demikian, maka dalam penelitian ini pet attachment juga akan diukur. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner keterampilan sosial (r=0,692), yang mengukur keterampilan sosial berdasarkan aspek kerja sama, assertion, tanggung jawab, empati, pengendalian diri dan kemampuan komunikasi. Pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan kuesioner pet attachment (r=0,618). Kuesioner disebarkan kepada 50 orang anak usia 8 sampai 12 tahun yang memiliki anjing dan atau kucing paling tidak selama 1 tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak usia sekolah yang memiliki binatang peliharaan sedang cenderung tinggi, terutama pada aspek kerja sama, assertion, empati dan komunikasi. Selain itu juga diketahui bahwa sebagian besar anak yang memiliki skor keterampilan sosial rendah memiliki skor pet attachment yang rendah, sebagian besar anak yang memiliki skor keterampilan sosial sedang memiliki skor pet attachment sedang, dan sebagian besar anak yang memiliki skor keterampilan sosial tinggi memiliki skor pet attachment yang juga tergolong tinggi. |