| Tianshi adalah perusahaan yang bergerak dalam produk kesehatan dan rumah tangga. Sistem yang digunakan oleh perusahaan Tianshi adalah multi level marketing. Individu yang bekerja di dalamnya disebut dengan istilah networker Networker adalah individu yang memiliki pekerjaan membangun jaringan yang terdiri dari individu-individu lain dan menjual produk secara langsung kepada konsumen. Masalah yang terjadi adalah networker Tianshi memberikan penjelasan yang minim dan penggunaan uang yang tidak seharusnya. Permasalahan ini mengindikasikan rendahnya integritas karena menunjukkan perilaku kontra-produktif dan tidak jujur. Perilaku kontra-produktif merupakan perilaku yang dihindari oleh perusahaan untuk hadir dalam bekerja. Rendahnya integritas ini dapat merugikan perusahaan, calon anggota, dan rekan kerja. Definisi integritas adalah ketaatan yang kuat pada nilai moral yang menggambarkan benar dan salah dalam hidup individu sesuai dengan lingkungannya. Integritas ada dua yaitu integritas overt dan integritas covert. Peneliti hanya akan menggunakan integritas overt yang secara langsung mengungkap pencurian dan perilaku kontra-produktif. Selain integritas, perilaku networker Tianshi tidak akan lepas dari pengaruh nilai yang dimiliki individu. Nilai adalah keyakinan yang dimiliki individu dalam menjalani hidupnya untuk menuntun tingkah laku dan tujuan individu serta bervariasi pada setiap individu (Schwartz, 1996). Oleh Murphy (2002) nilai juga menjadi salah satu faktor yang berasal dari individu yang mempengaruhi integritas. Nilai oleh Schwartz dibagi dalam sepuluh tipe nilai, antara lain power, achievement, hedonism, stimulation, self-direction, universalism, benevolence, tradition, conformity, dan security. Dengan ini peneliti memiliki asumsi bahwa nilai berdasarkan Schwartz memiliki hubungan dengan integritas overt pada networker. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan dua alat ukur yaitu Portrait Values Questionnaire (PVQ) dan Overt integrity test. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 40 networker Tianshi. Perhitungan yang digunakan adalah korelasi Pearson dengan data yang berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubunganyang signifikan antara nilai power dengan integritas overt. Hubungan yang bersifat negatif sehingga pada saat nilai power tinggi, integritas yang dimiliki rendah dan sebaliknya. Sedangkan sembilan nilai lainnya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan integritas overt. Namun berdasarkan pada hasil tambahan, peneliti memperoleh hasil bahwa nilai achievement, stimulation, universalism, benevolence, tradition, dan conformity masih memiliki hubungan dengan beberapa dimensi dari integritas overt yaitu conscientiousness, trustworthy behavior, dan attitude toward theft. Karena hubungan yang terjadi hanya dengan beberapa dimensi maka tidak cukup kuat untuk memiliki hubungan tetapi masih terdapat hubungan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa integritas yang dimiliki oleh networker Tianshi masih termasuk sedang. Sehingga disarankan agar perusahaan melakukan peningkatan pada networker yang berada di posisi atas untuk memiliki integritas. Kemudian memberikan contoh bagi networker Tianshi lainnya. Dan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan uji korelasi antara nilai berdasarkan Schwartz dengan integritas covert. |