Anda belum login :: 24 Nov 2024 20:31 WIB
Detail
BukuPerbedaan Intensitas Melanggar Lalu Lintas Antara Supir Angkutan Umum yang Memiliki Sistem Setoran Persentase Dengan Sistem Setoran Kejar Target di Jakarta
Bibliografi
Author: indrajaya, kartika ; Bonang, Engelina Tanzil (Advisor)
Topik: Peraturan Lalu Lintas; Perilaku Menyetir; Operant Conditioning
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Kartika Indradjaja's Undergraduated Theses.pdf (647.5KB; 22 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1448
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk di Jakarta, jumlah kendaraan bermotor juga meningkat. Akibatnya terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan dalam kota. Untuk itu, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum agar jumlah kendaraan dapat berkurang. Namun perilaku menyetir para supir angkutan umum ternyata membuat kemacetan semakin parah bahkan banyak kecelakaan yang disebabkan oleh angkutan umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya perilaku melanggar yang dilakukan oleh supir bus angkutan kota. Penelitian dilakukan pada perusahaan bus angkutan kota Mayasari Bakti di Jakarta yang memiliki dua sistem setoran yg berbeda, yaitu sistem setoran persentase dan sistem setoran kejar target. Perbedaan sistem setoran menimbulkan cara menyetir yang berbeda dan juga akan menghasilkan perbedaan intensitas melanggar.
Perbedaan ini dihitung menggunakan metode statistik t test for two independent sample. Karakteristik sampel yang diambil adalah supir angkutan umum Mayasari Bakti dengan jurusan Cijantung-Grogol yang memiliki sistem setoran persentase dan kejar target. Jumlah subjek yang diambil adalah 102 responden yang terdiri dari 51 orang supir sistem setoran persentase dan 51 orang supir sistem setoran kejar target.
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan metode non eksperimental. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan desain accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengukur intensitas pelanggaran lalu lintas berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Umum nomor 14 tahun 1992, Peraturan Pemerintah 41/93-43/93 dan Keputusan Menteri Perhubungan nomor 84 tahun 1999.
Hasil perhitungan uji beda (t test) yang dilakukan menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas melanggar yang signifikan, dimana pada supir dengan sistem setoran kejar target lebih tinggi daripada supir dengan sistem setoran persentase. Kemudian setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan metode cumulative percentile, terlihat bahwa supir angkutan umum dengan sistem setoran kejar target memiliki intensitas melanggar yang dapat dikategorikan rata-rata tinggi, sedangkan supir angkutan umum dengan sistem setoran persentase memiliki intensitas melanggar yang dapat dikategorikan rata-rata rendah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)