Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:30 WIB
Detail
BukuGambaran Intensi Berwirausaha dan Risk Propensity pada Perempuan Betawi yang Berkeluarga
Bibliografi
Author: LEONARDO, P A MARTINUS ; Riyanti, B.P. Dwi (Advisor)
Topik: Kewirausahaan; Intention-Based Model Theory; Entrepreneurial Event Model Theory; Peran Ganda Perempuan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Skripsi P. A. Martinus Leonardo's Undergraduated Theses.pdf (401.76KB; 67 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1428
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Seiring kemajuan zaman, etnis Betawi semakin terpinggirkan eksistensinya. Hal itu disebabkan oleh faktor eksternal berupa kemajuan dan migrasi yang terjadi di Jakarta serta faktor internal yang berasal dari tingkat pendidikan masyarakat Betawi yang umumnya tidak terlalu tinggi. Kondisi itu menimbulkan kesulitan ekonomi yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Betawi. Adanya kesulitan tersebut kemudian mendorong perempuan Betawi untuk turut bekerja dan membantu suami mencari nafkah bagi keluarga. Kesulitan hidup yang dialami oleh perempuan-perempuan Betawi dapat dilihat sebagai faktor yang memunculkan suatu intensi berwirausaha. Jika tindakan memulai usaha adalah hasil dari intensi berwirausaha, maka peneliti menyimpulkan bahwa diperlukan adanya penelitian untuk memahami gambaran intensi berwirausaha pada perempuan-perempuan Betawi berkeluarga. Penelitian terhadap intensi berwirausaha sendiri tidak bisa dipisahkan dari penelitian terkait gambaran risk propensity atau kecenderungan pengambilan resiko. Pada penelitian ini digunakan 3 alat ukur. Pertama adalah alat ukur intensi berwirausaha. Kemudian, alat ukur risk propensity. Sedang alat ukur ketiga merupakan Multigroup Ethnic Identity Measure (MEIM) yang berfungsi untuk mengukur kelekatan subyek penelitian dengan budaya Betawi. Adapun sampel penelitian ini adalah perempuan Betawi berkeluarga yang berdomisili di daerah Jakarta Selatan. Banyak sampel yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 86 orang. Hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki intensi berwirausaha pada kategori sedang berdasarkan norma yang ada. Kemudian untuk aspek risk propensity sendiri, subyek penelitian juga berada pada kategori sedang menurut norma yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa subyek penelitian usia muda memiliki intensi berwirausaha dan risk propensity yang lebih tinggi dibanding subyek penelitian usia tua dengan hasil uji T-test menunjukkan terdapat signifikansi perbedaan diantara kedua kelompok tersebut. Dari analisis data alat ukur MEIM diketahui bahwa secara umum subyek penelitian memiliki keterikatan dengan budaya Betawi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti kemudian mengajukan saran praktis agar pihak-pihak terkait mengadakan program bimbingan kewirausahan dan manajemen kepada perempuan Betawi berkeluarga, khusunya yang berusia muda serta memiliki latar belakang pendidikan formal seperti SMP, SMA maupun S1. Hal tersebut bertujuan agar perempuan Betawi kelak mampu merintis kewirausahaan yang efektif. Sehingga, dapat tercipta perbaikan ekonomi yang selanjutnya dapat mengangkat kondisi hidup etnis Betawi secara keseluruhan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)