Citra diri remaja adalah penilaian remaja mengenai dirinya sendiri. Penilaian yang dimaksud adalah cara individu berpikir mengenai dirinya sendiri. Menurut Wijarnako dan Fu Xie (dalam Self Image, 2008), terdapat dua macam citra diri yakni citra diri positif dan citra diri negatif. Ciri dari individu yang memiliki citra diri negatif yaitu : takut gagal, takut ditolak, suka mencela dan mengkritik, sering merasa tidak aman, malu berlebihan dan tidak memiliki identitas diri. Remaja merupakan individu yang mengalami masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Istilah remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin ”adolescere”, yang artinya tumbuh atau mencapai kematangan. Piaget (dalam Hurlock, 1992) mengungkapkan kata ”adolescence” dengan arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi anak dan juga orang tua. Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa pengasuhan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan juga pengasuhan sosial. Orang tua tunggal adalah orang tua baik seorang ayah atau ibu yang bertanggung jawab dalam membina, mendidik, dan merawat anak-anaknya secara perorangan karena kasus perceraian, kematian atau perpisahan dalam rumah tangga. Dalam penelitian ini orang tua tunggal yang dimaksud yaitu ibu sebagai kepala rumah tangga. Selain itu pendapat dari Wiludjeng (2003) mengatakan bahwa orang tua tunggal adalah orang tua yang secara sendirian membesarkan anak tanpa kehadiran, dukungan, atau tanggung jawab dari pasangannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai citra diri negatif remaja putra yang diasuh oleh ibu sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Studi kasus atau penelitian kasus merupakan suatu penelitian atau penyelidikan intensif, mencakup semua informasi terhadap seorang atau beberapa orang selama kurun waktu tertentu (Kartono dan Gulo, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra diri negatif remaja dengan pengasuhan ibu sebagai orang tua tunggal bermula dari pola pengasuhan ibu yang otoriter dan dominan. Hal tersebut mengakibatkan individu cenderung takut mengambil keputusan, takut mencoba hal baru, memiliki perasaan tidak aman, tidak memiliki identitas serta memiliki rasa malu yang berlebihan. Saran peneliti bagi program studi Bimbingan dan Konseling adalah dapat mempersiapkan serta menyediakan tenaga konselor yang berkompeten dalam memberikan layanan konseling keluarga khususnya mengenai pola pengasuhan keluarga tunggal terhadap citra diri remaja. |