Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong manusia untuk belajar. Dengan memiliki motivasi tinggi, maka akan mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi mempunyai dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri sesorang sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar orang tersebut misalnya lingkungan, orang-orang terdekat dll. Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat mengarahkan atau meningkatkan motivasi belajar siswa dikelas anatara lain memberi angka, memberikan hadiah, memberikan kompetisi, Ego-Involvement, memberi ulangan, pujian. Dengan memiliki motivasi belajar yang baik, diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran IPS dengan baik. Karena pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang membentuk kepribadian seorang dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendekatan kontekstual adalah merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi belajar IPS siswa kelas V SDK Sang Timur Tomang. Subjek penelitian adalah siswa-siswi SD kelas VA sebanyak 32 orang, yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, satu orang guru sebagai peneliti, dibantu oleh observer dan pengambil gambar. Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus. Siklus pertama dan siklus kedua dilaksanakan masing-masing satu pertemuan bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS. Misalnya anak dapat mengikuti pembelajaran dengan semangat dan penuh konsentrasi, tekun menyelesaikan tugas yang diberikan, tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pembelajaran dikelas menjadi lebih menarik dan lebih meningkatkan motivasi belajar melalui pendekatan kontekstual. Siswa dapat mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata yang ada dalam lingkungan kehidupan siswa. Siswa dapat belajar untuk menentukan sikap dan perilakunya dalam belajar. Penerapan pendekatan kontekstual cenderung meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru memiliki kemampuan untuk merancang dan menerapkan Pendekatan kontekstual yang lebih menarik siswa untuk belajar. Bagi para siswa untuk terus termotivasi belajar IPS sebagai modal untuk masa depannya dalam menghadapi persaingan yang semakin tinggi pada era globalisasi. Bagi sekolah untuk mengembangkan pembelajaran IPS di sekolah. |