Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:58 WIB
Detail
BukuUpaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Melalui Teori Pengondisian Klasik Siswa Kelas IIIB SD Bunda Mulia, Jakarta.
Bibliografi
Author: ANGGORO, OKTAVIANUS TRI ; Wanei, Gerda K. (Advisor)
Topik: Menulis Tegak Bersambung; Pengondisian Klasik
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan dan Bahasa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Oktavianus Tri Anggoro's Undergraduated Theses.pdf (1.02MB; 25 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIP-PGSD-104
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Menulis tegak bersambung merupakan salah satu keterampilan yang terdapat pada empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan huruf demi huruf, sehingga membentuk suatu kata dan kalimat. Menulis tegak bersambung membutuhkan sebuah kesabaran dan ketekunan pada saat melakukannya. Menulis tegak bersambung masih tetap diperlukan untuk pengisian formulir dan terutama pada saat pelajaran bahasa indonesia.
Pengondisian klasik adalah salah satu teori Pavlov yang dapat diterapkan untuk melatih keterampilan motorik siswa yang akan digunakan pada saat ingin melakukan kegiatan menulis. Teori pengondisian klasik menurut Pavlov mengupayakan latihan-latihan intensif melalui motivasi dan dorongan. Peneliti melihat bahwa latihan yang kurang intensif menyebabkan siswa kelas IIIB SD Bunda Mulia belum mampu menulis tegak bersambung sesuai dengan standar nasional. Bentuk latihan intensif melalui motivasi dan dorongan adalah senam jari, senam jari dengan plastisin, melukis dengan jari, dan mewarnai kata.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IIIB SD Bunda Mulia didampingi guru kelas sebagai peneliti dan rekan guru sebagai observer. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli 2009 didahului dengan observasi awal, dilanjutkan dengan kegiatan intensif melalui motivasi dan dorongan. Motivasi dan dorongan merupakan unsur pengkondisian klasik agar motivasi siswa yang belum terlatih menjadi lebih lentur. Setelah itu kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 3 siklus, dengan harapan kemampuan menulis tegak bersambung dapat meningkat.
Dari hasil observasi dan survei awal menunjukkan hampir seluruh siswa kelas IIIB belum mampu menulis tegak bersambung dengan baik dan benar. Namun, setelah menerapkan teori pengondisian klasik berupa kegiatan motorik serta pemberian motivasi dan dorongan pada setiap setiap siklus, menunjukkan bahwa keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas IIIB dapat meningkat. Peningkatan ini dilihat berdasarkan hasil kesalahan menulis lebih dari 5 huruf pada siklus I mencapai 32%, sedangkan pada siklus II mencapai 10% dan pada siklus III mencapai 8%. Artinya pengondisian klasik melalui motivasi dan dorongan menunjukkan upaya peningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas IIIB SD Bunda Mulia, Jakarta pada tahun 2009-2010.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.140625 second(s)