Persaingan bisnis yang begitu ketat menuntut adanya kesempurnaan kualitas produk yang hanya dapat dicapai dengan efisiensi dan produktivitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul akibat adanya kualitas yang tidak baik. Suatu perusahaan dengan pengelolaan yang baik, biaya kualitasnya tidak lebih besar dari 2,5% dari penjualan setiap tahunnya, sedangkan untuk mengukur produktivitas total digunakan profit-linked productivity measurement, pengukuran ini merupakan alat yang secara langsung dapat digunakan untuk menilai dampak perubahan produktivitas terhadap laba perusahaan periode ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi biaya kualitas dan menyusun laporan biaya kualitas, menganalisis perhitungan profitlinked productivity, dan menganalisis hubungan antara biaya kualitas dan profitlinked productivity. Setelah menyusun laporan biaya kualitas pada PT Maju Jaya Plastik, dapat diketahui persentase total biaya kualitas terhadap penjualan yang terjadi tahun 2003 sebesar 3,57%, tahun 2004 sebesar 2,30%, tahun 2005 sebesar 1,88%, tahun 2006 sebesar 1,47%, dan tahun 2007 sebesar 1,13%, sedangkan komposisi elemen biaya kualitas yang terjadi pada tahun 2003 adalah biaya pencegahan sebesar 2,59%, biaya penilaian sebesar 0,04%, biaya kegagalan internal sebesar 0,38%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,56%. Untuk tahun 2004, biaya pencegahan sebesar 1,80%, biaya penilaian sebesar 0,03%, biaya kegagalan internal sebesar 0,19%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,29%. Pada tahun 2005, biaya pencegahan sebesar 1,50%, biaya penilaian sebesar 0,03%, biaya kegagalan internal sebesar 0,16%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,19%. Pada tahun 2006, biaya pencegahan sebesar 1,19%, biaya penilaian sebesar 0,03%, biaya kegagalan internal sebesar 0,11%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,13%. Untuk tahun 2007, biaya pencegahan sebesar 0,89%, biaya penilaian sebesar 0,05%, biaya kegagalan internal sebesar 0,09%, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0,10%. Besar profit-linked productivity yang terjadi di perusahaan tahun 2004 adalah Rp1.113.954.068,00, tahun 2005 sebesar Rp1.923.241.608,00, tahun 2006 sebesar Rp3.525.716.020,00, dan tahun 2007 sebesar Rp7.547.2421.934,00. Berdasar hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pada tahun 2003 sampai tahun 2007 diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,92989. Nilai korelasi negatif ini berarti semakin rendah biaya kualitas maka profit-linked productivity akan semakin tinggi. |