Sekarang ini dapat kita lihat persaingan di dunia bisnis ritel sangat ketat. Salah satu pesaing asing yang ikut meramaikan dunia bisnis ritel adalah Debenhams. Debenhams adalah peretail yang hampir menjelajah di seluruh dunia, yang didirikan pada tahun 1778, di London, Inggris. Dengan tujuan memperkenalkan merek-merek eksklusif dari Debenhams yang berasal dari perancang-perancang terkenal di Inggris dan menawarkan kualitas yang baik. Debenhams menjual berbagai produk dari produk-produk label pribadinya sendiri dan produk lokal dari negara dimana Debenhams bernaung. Alasan memilih topik ini karena Debenhams sebagai perusahaan Luar Negeri yang berasal dari Inggris tetapi mau menawarkan dan menjual barang mewah kepada pelanggan dengan harga yang dapat dijangkau. Selain ini Debenhams mengkolaborasikan mereknya dan merek lokal dengan bantuan PT. Mitra Adiperkasa. Jika berbelanja di gerai Debenhams kita tidak hanya menemukan barang impor saja tetapi juga produk lokal yang berasal dari Indonesia Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif untuk menemukan hasil dari penelitian tersebut. Dimana penulis mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat dari perusahaan atau organisasi yang dituju, yaitu Debenhams dan PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. Debenhams mengepakkan sayapnya hingga ke belahan dunia, salah satu negara yang dimasuki adalah Indonesia pada tahun 2004. Debenhams memasuki pasar ritel di Indonesia melalui kerjasama dengan sebuah perusahaan pemasaran ritel yang terkenal di Indonesia, yaitu PT. Mitra Adiperksa, Tbk. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah aliansi strategi. Dimana Debenhams menginvestasikan sahamnya di Indonesia kemudian membeli jasa dari MAP. Sehingga Debenhams membuka outletnya di Indonesia dan MAP yang mengoperasikan dengan perwakilan Debenhams di Indonesia. Debenhams memilih kerjasama dengan MAP karena MAP memiliki infrastruktur yang baik, mengetahui pasar, dan memiliki hubungan baik dengan masyarakat sehingga banyak juga perusahaan asing yang melakukan kerjasama kemitraan dengan MAP. Kerjasama antara MAP dan Debenhams menggunakan strategi memadukan merek lokal dan merek Internasional, menerapkan sistem konsinyasi, dan memberikan fasilitas yang berbeda sehingga meningkatkan penjualan. Tetapi dalam hal ini harga yang di tawarkan rata-rata ke atas karena ditujukan pada konsumen segmen A dan B yang memiliki pendapatan rata-rata ke atas, untuk itu tidak semua kalangan dapat membeli produk-produk yang berkualitas tinggi tersebut. Debenhams dan MAP terus berupaya menciptakan keunggulan kompetitif agar lebih baik dari pesaingnya, yaitu dengan tidak mengubah sesuatu yang khas dari negara yang menjadi tujuan kerjasamanya dengan memadukan merek lokal di negara tujuan. Contohnya, di Indonesia, Debenhams tidak mengubah salah satu budaya khas Indonesia, yaitu batik. Debenhams menyediakan rancangannya dengan perpaduan batik. Selain itu, untuk menarik konsumen lebih banyak lagi Debenhams dan MAP melakukan promosi berupa midnight sale, diskon, buy 1 get 1 free, dan sebagainya. Karena keunggulan tersebut Debenhams dan MAP dapat meningkatkan daya beli, daya saing, efisien dalam proses kerja, waktu, dan biaya. Sehingga Debenhams mampu menyaingi SOGO yang sudah mendahuluinya di bisnis ritel dalam segi penjualan, yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat serta mampu merevolusi system distribusi pada bisnis ritel. |