Banyak pihak yang mendukung para dewasa muda dalam berwirausaha agar dapat memperluas lapangan pekerjaan. Selain itu mencapai suatu negara maju setidaknya dibutuhkan 2% wirausaha dari jumlah penduduk seluruhnya. Menurut Ir.Ciputra, salah satu pengusaha sukses Indonesia, dalam menjalankan suatu usaha, pengambilan resiko menjadi salah satu hal yang penting saat ingin mendapatkan suatu perubahan/perkembangan usahanya. Menurut Yates (1994), terdapat 3 dimensi pada pengambilan resiko (risk taking behavior) yaitu pengambilan keputusan, keberanian bertindak dan mampu menanggung resiko. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap wirausaha muda di Jakarta. Dalam berwirausaha, kaum dewasa muda dihadapkan pada situasi beresiko. Pengambilan resiko tersebut bukan semata-mata hal yang selalu diikuti oleh kerugian namun juga berperan penting dalam perkembangan usaha mereka. Masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana gambaran risk taking behavior pada wirausaha muda di Jakarta?”. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran tentang wirausaha muda dalam kaitannya dengan risk taking behavior. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah wirausaha muda yang ada di Jakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Peneliti menggunakan Alat ukur Risk Taking Behavior yang berisikan 32 item dengan nilai validitas 0.181-0.727 dan nilai reliabilitas 0.889. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa alat ukur risk-taking behavior valid dan reliabel menurut standar reliabilitas dari Guilford (1987). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari wirausaha muda di Jakarta memiliki risk-taking behavior yang tergolong sedang atau menengah, berdasarkan norma sementara (kategori sedang, range score 100-116). Dari hasil tambahan penelitian, melalui uji-t ditemukan: (1) tidak ada perbedaan yang signifikan pada risk-taking behavior wirausaha muda di Jakarta berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja sebelumnya (2) terdapat perbedaan yang signifikan pada risk-taking behavior wirausaha muda di Jakarta berdasarkan omzet per tahun. Saran yang diberikan peneliti adalah agar para wirausaha muda percaya diri, terbuka dan berani dalam menghadapi situasi beresiko. Sehingga dapat melihat resiko bukan semata-mata mendatangkan kerugian tetapi juga sebagai hal yang dapat mengembangkan usahanya. |