Bencana lumpur Lapindo hingga saat ini sudah menginjak tahun ketiga. Pada tahun ketiga inipun bencana lumpur Lapindo masih belum mendapatkan perhatian yang serius, padahal dampak dari bencana lumpur Lapindo ini cukup mengkhawatirkan. Dampak bencana ini bukan hanya dialami oleh orangtua saja tetapi anak-anak pun turut merasakan dampak bencana lumpur Lapindo. Dampak yang dirasakan oleh anak bukan hanya meliputi aspek fisik saja tetapi juga aspek psikologis. Dampak psikologis yang dialami oleh anak salah satunya adalah trauma. Trauma adalah sebuah kejutan emosional (emotional shock) yang terjadi akibat pengalaman seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di luar pengalaman sehari-hari dan mengandung unsur yang menakutkan, mengerikan, mengancam fisik, kesejahteraan jiwa (harga diri, kematian, dan lain-lain), dan ketidakberdayaan dari orang yang mengalaminya. Reaksi-reaksi terhadap peristiwa traumatis salah satunya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Berdasarkan data di lapangan peneliti menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan respon trauma pada anak laki-laki dan anak perempuan. Hal ini bertentangan dengan teori yang ada, di mana dikatakan bahwa terdapat perbedaan respon trauma pada anak laki-laki dan anak perempuan. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat apakah terdapat perbedaan respon trauma antara anak laki-laki dengan anak perempuan yang menjadi korban lumpur Lapindo. Penelitian ini menggunakan alat tes Trauma Symptom Checklist for Children (TSCC) yang digunakan untuk melihat respon trauma pada anak. Peneliti juga menggunakan data penunjang berupa alat tes Children Behavior Check List (CBCL) yang diberikan kepada orangtua dan wawancara kepada empat orang anak yang menjadi korban lumpur Lapindo Hasil yang diperoleh dengan menggunakan TSCC adalah terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan pada domain anxiety, depression, posttraumatic stress, dan dissociative. Pada domain anger tidak terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan CBCL adalah terdapat perbedaan pada domain Social Problems dan Delinquent Problems, sedangkan pada domain Withdrawn / Depressed, Somatic Complaints, Thought Problems, Attention Problems, Anxious/Depressed, Aggressive Behavior, dan Other problems tidak terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. |