Anda belum login :: 22 Nov 2024 17:48 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Kualitas Hubungan Remaja Dengan Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Karena Perceraian
Bibliografi
Author:
PUSPASARI, DEWI
;
Partasari, Wieka Dyah
(Advisor)
Topik:
Kualitas Hubungan
;
Remaja
;
Orang Tua Tunggal
;
Perceraian
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2009
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Dewi Puspasari's Undragrduated Theses.pdf
(264.86KB;
211 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1410
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Perceraian merupakan suatu fenomena yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia. Penelitian ini meneliti remaja yang diasuh oleh ibu sebagai orang tua tunggal karena perceraian dengan memfokuskan pada gambaran kualitas hubungan. Penelitian ini dilakukan karena mengingat bahwa baik atau buruknya kualitas hubungan antara remaja dengan ibu tunggal karena perceraian juga dapat memberikan dampak terhadap well-being remaja yang terus berkembang hingga kelak dewasa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Lamb (1997), yang menyatakan bahwa karakteristik hubungan yang berkualitas dapat dilihat dari waktu yang dihabiskan bersama, komunikasi dan keterlibatan, kedekatan, kekuasaan, dan konflik yang terjalin antara ibu dengan anak remajanya. Tujuan penelitian ini mendapatkan gambaran mengenai kualitas hubungan remaja dengan ibunya sebagai orang tua tunggal, yang dilihat berdasarkan karakteristik dan faktor-faktor yang mendukung kualitas hubungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Data yang telah diperoleh pertama-tama dianalisis per subjek, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan analisis banding antar subjek. Penelitian dilaksanakan pada dua orang remaja madya yang diasuh oleh ibu sebagai orang tua tunggal akibat perceraian selama sedikitnya dua tahun, beserta empat subjek pendukung. Pemilihan subjek dilakukan secara accidental dengan tujuan agar sampel sungguh-sungguh mewakili kualitas hubungan remaja dengan orang tua tunggal karena perceraian. Teknik pemilihan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan bola salju / berantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki kualitas hubungan yang baik dengan ibunya sebagai orang tua tunggal karena perceraian. Kedua subjek telah merasa cukup puas dan dapat menggunakan waktu yang dihabiskan subjek bersama ibunya dengan cukup efektif. Keterlibatan dan komunikasi kedua subjek dengan ibunya juga berjalan dengan baik, sehingga subjek merasa nyaman dan aman dekat dengan ibunya. Kedekatan yang terjalin antara kedua subjek dan ibunya ditunjukkan dengan perasaan aman yang dirasakan subjek saat berada bersama ibunya. Pola asuh autoritatif yang diterapkan oleh ibu kepada kedua subjek mampu menciptakan ikatan emosi yang hangat dan rasa saling saling percaya di antara mereka. Konflik yang terjadi antara kedua subjek dengan ibunya biasanya berkisar tentang kegiatan sehari-hari di rumah tangga dan resolusi konflik yang digunakan adalah avoidance, humor, negosiasi, dan problem solving. Kesimpulan tambahan yang didapat adalah lamanya perceraian orang tua dapat mempengaruhi kualitas hubungan yang terjadi antara ibu dengan anaknya. Saran metodologis untuk penelitian selanjutnya adalah mengkombinasi pengukuran kualitatif dengan kuantitatif dengan latar belakang subjek yang lebih beragam. Selain itu, perlu dilakukannya penelitian lanjutan mengenai gambaran kualitas hubungan anak dan orang tua yang diambil dari sudut pandang ibu maupun ayah sebagai orang tua tunggal. Saran praktis yang diberikan adalah orang tua tunggal menerapkan pola asuh autoritatif kepada anaknya untuk meningkatkan kualitas hubungan, mendorong anak untuk aktif dalam kegiatan positif di sekolah, social support dari keluarga besar yang tinggi, dan para konselor diharapkan dapat memberikan bantuan yaitu dengan berdiskusi dalam hal pola asuh yang paling tepat untuk diterapkan orang tua dan mendorong terbentuknya social support dari pihak keluarga besar.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)