Anda belum login :: 13 Mar 2025 10:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Tipe Strategi Belajar Siswa SMA Akselerasi Yang Berprestasi Tinggi dan Rendah
Bibliografi
Author:
SOE'OED, ARAFANI SAEZARINA
;
Shanti, Theresia Indira
(Advisor)
Topik:
Kurikulum Program Akselerasi
;
Strategi Belajar
;
Prestasi Belajar
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2009
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Arafani Saezarina's Undergraduated Theses.pdf
(248.97KB;
87 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1409
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Salah satu alternatif yang dilaksanakan beberapa sekolah di Jakarta dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan luar biasa (unggul) adalah dengan program percepatan belajar (akselerasi). Program ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan program dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan kelas reguler. Pada tahun 2001, pendidikan di Indonesia telah menyelenggarakan program percepatan belajar sebagai sarana untuk mengakomodasi siswa yang memiliki kecerdasan istimewa. Kurikulum program akselerasi yang diberikan pada siswa-siswa berbakat memberikan banyak tuntutan dan konsekuensi. Siswa akselerasi harus memenuhi standar nilai yang ditetapkan oleh pihak sekolah agar mereka bisa berhasil menyelesaikan pendidikan hingga tamat. Jika nilai yang diperoleh dibawah standar nilai yang telah ditetapkan, mereka tidak bisa meneruskan belajar di kelas akselerasi. Dengan kata lain, siswa tersebut dikembalikan ke kelas reguler. Siswa yang tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan akan dikembalikan ke kelas regular. Padahal sebelum masuk kelas akselerasi, mereka sudah melewati serangkaian tes seleksi yaitu tes IQ, tes kreativitas, tes task commitment. Menurut Renzulli, siswa kelas akselerasi merupakan siswa berbakat. Siswa yang bisa bertahan di kelas akselerasi memiliki strategi belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal. Sedangkan siswa yang dikembalikan ke kelas reguler mengakui sulit mengatur waktu dan mengontrol waktu belajarnya sendiri. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi belajar dimana strategi belajar merupakan kemampuan siswa dalam memproses informasi, menguasai perasaan yang muncul ketika belajar dan dapat mengatur sendiri proses belajar yang diinginkan. Adanya perbedaan nilai yang diperoleh siswa akselerasi mendorong peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan tipe strategi belajar siswa akselerasi yang berprestasi tinggi dan rendah. Tipe strategi belajar siswa akselerasi dilihat melalui hasil kuesioner tipe strategi belajar. di dalam kuesioner tersebut, ada lima tipe strategi belajar yaitu rehearsal strategies, elaboration strategies, organizing strategies, comprehension monitoring strategies, dan affective strategies. Tipe strategi belajar tersebut berdasarkan teori Strategi Belajar Weinstein dan Mayer. Karakteristik sampel pada penelitian ini adalah siswa/i SMA akselerasi kelas 1 yang berada di 17 peringkat teratas dan 17 peringkat terbawah. Jumlah sampel pada masing-masing kelompok adalah sebanyak 17 orang. Dari hasil penelitian, didapat bahwa tidak ada perbedaan tipe strategi belajar siswa SMA akselerasi yang berprestasi tinggi dan rendah. Siswa berprestasi tinggi lebih banyak menggunakan tipe strategi belajar affective strategies. Sedangkan siswa berprestasi rendah lebih banyak menggunakan tipe strategi belajar comprehension monitoring strategies dan affective strategies.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.140625 second(s)