Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:59 WIB
Detail
BukuPerbedaan Gambaran Archetype antara Lelaki dan Perempuan Dewasa Awal yang Mengikuti Latihan Beban
Bibliografi
Author: PRATIWI, AISHA GALUH ; Santosa, Eric Mulyadi (Advisor)
Topik: Archetype; Perkembangan Gender; Latihan Beban; Olah Raga Angkat Beban
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Aisha Galuh Pratiwi's Undergraduated Theses.pdf (375.6KB; 32 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1405
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Masyrakat membagi aktivitasnya, berdasarkan jenis kelamin. Latihan beban merupakan kegiatan yang berada di bawah aktivitas olahraga dan exercise. Oleh karena itu, latihan beban tidak terlepas dari fungsi institusi olahraga dan exercise, yakni menanamkan dan mensosialisasikan nilai maskulin pada komunitas di dalamnnya. Selain itu, masyarakat juga membuat gambaran tubuh ideal berdasarkan jenis kelamin. Latihan beban berfungsi untuk membesarkan otot. Melihat dari fungsi latihan beban, yakni membesarkan otot, maka latihan beban cocok untuk mendapatkan gambaran tubuh ideal lelaki menurut masyarakat, yakni berotot. Lelaki, sebagai bagian dari komunitas latihan beban, kelompok lelaki memiliki tujuan yakni, mendapatkan tubuh yang atletis, serta mendapatkan solidaritas dengan sesama lelaki, agar tidak disamakan dengan kelompok tertentu di masyarakat, yakni perempuan. Kebutuhan lelaki dalam aktivitas latihan beban tidak dapat menjelaskan mengapa perempuan melakukan aktivitas tersebut. Agar dapat menjelaskan mengapa perempuan melakukan aktivitas latihan beban, maka digunakan variabel archetype. Archetype merupakan sikap penghayatan seseorang terhadap suatu aktivitas tertentu, yakni aktivitas latihan beban. Archetype sebagai suatu penghayatan tidak hanya menjelaskan tujuan, atau kebutuhan, tetapi juga menjelaskan motif, tema, perasaan, dan visi dari suatu kelompok. Dengan penggunaan teori archetype diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pada penelitian sebelumnya yang hanya menjelaskan pada kebutuhan kelompok lelaki pada aktivitas latihan beban saja. Dalam mengukur penghayatan pada kelompok perempuan dan kelompok lelaki, digunakan alat tes yang disusun oleh mahasiswa psikologi di bawah penelitian payung oleh Departemen Psikologi Peminatan Sosial Atma Jaya Alat tes ini mengukur penghayatan 12 archetype Pearson (2001), yakni innocent, orphan, hero, caregiver, eksplorer, outlaw, lover, magician, ruler, jester, creator, dan sage. Dengan alat ukur ini, archetype-archetype yang dihayati oleh kelompok perempuan dibandingkan dengan archetype-archetype yang dihayati kelompok lelaki. Archetype yang dibandingkan adalah archetype pada peringkat tiga teratas sesuai dengan pengurutan rata-rata untuk setiap kelompok. Berdasarkan hasil uji beda dan pengurutan mean pada setiap kategori dalam kelompok perempuan dan lelaki, ditemukan bahwa archetype yang dihayati dalam aktivitas latihan beban adalah, creator, hero, dan sage. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perempuan dan lelaki pada archetype-archetype yang dihayati.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)