Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:05 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan antara Burnout dengan Integritas pada Karyawan di PT. X
Bibliografi
Author:
KUSUMAWATI, MAGDALENA
;
Johan, Retno Triyani
(Advisor)
Topik:
Tes Integritas
;
Burnout
;
Integritas Karyawan
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2009
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Magdalena Kusumawati's Undergraduated Theses.pdf
(517.03KB;
139 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1404
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Dalam dunia industri, kinerja sumber daya manusia yang tidak maksimal dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai bentuk di suatu organisasi. Beberapa bentuk dari perilaku kontraproduktif yang muncul antara lain pencurian, suka menunda pekerjaan dan kurang termotivasi dalam bekerja. Terjadinya atau munculnya perilaku-perilaku tersebut merupakan akibat dari rendahnya integritas karyawan. Integritas adalah ketaatan yang kuat pada nilai moral yang menggambarkan benar dan salah dalam hidup individu dimana individu secara sadar dan konsisten mampu untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai, norma dan aturan yang berlaku di lingkungan. Integritas diukur dengan dua skala, yaitu overt integrity (sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pencurian dan kontraproduktif) dan covert integrity (trait/aspek kepribadian yang merupakan prediktor dari kejujuran). Munculnya integritas dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Tekanan-tekanan tersebut dapat menyebabkan adanya stress kerja yang apabila terus terakumulasi akan menyebabkan munculnya burnout. Burnout adalah suatu gejala kelelahan fisik, emosional, sikap dan perilaku, perasaan ketidakpuasan terhadap diri serta ketidakpercayaan akan kemampuan diri dan kurangnya hasrat pencapaian pribadi, yang timbul akibat stres kerja berkepanjangan, reaksi ketegangan yang menyertai seseorang ketika menghadapi stress tersebut dan merupakan respon dari interpersonal stressors dalam pekerjaan. Burnout akan berdampak negatif pada diri individu dan perusahaan, antara lain menyebabkan rendahnya atau menurunnya job performance karyawan. Semakin banyak stress kerja yang dialami karyawan maka karyawan akan semakin mungkin mengalami burnout dan kinerja karyawan akan semakin tidak maksimal. Tidak maksimalnya kinerja yang ada merupakan pemborosan dan inefisiensi dalam organisasi, terdapat perilaku kontraproduktif yang berlawanan dengan integritas. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti memiliki asumsi bahwa tingkat burnout yang dimiliki karyawan memiliki hubungan negatif dengan integritas karyawan. Semakin tinggi tingkat burnout yang dimiliki karyawan maka akan semakin rendah tingkat integritas yang dimiliki karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat koresional. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner secara non-random kepada 60 orang karyawan PT. X. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur integritas (overt dan covert integrity test) yang disusun oleh Hoffman dan telah diadaptasi oleh dosen dalam penelitian payung integritas dan alat ukur burnout yang disusun oleh Maslach dan telah diadaptasi oleh dosen Universitas Diponegoro serta telah dimodifikasi oleh peneliti.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.1875 second(s)