Anda belum login :: 23 Nov 2024 02:09 WIB
Detail
BukuGambaran Penyesuaian Diri Third Culture Kids di Luar Negeri Pada Usia Remaja Awal
Bibliografi
Author: Mutmainah, Nadya ; Shanti, Theresia Indira (Advisor)
Topik: Psychological Acculturation; Penyesuaian Diri; Culture Shock; Third Culture Kids; Perkembangan Remaja
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Nadya Mutmainah's Undergraduated Theses.pdf (534.73KB; 207 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1403
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Third Culture Kids (TCK) adalah anak yang tinggal bersama orang tua di luar negara atau di luar kebudayaan asal orang tuanya selama paling sedikit setahun. Pollock & Van Reken (2001) menyatakan TCK adalah seseorang yang menghabiskan waktu yang signifikan dari masa perkembangannya (sebelum 18 tahun) di luar kebudayaan orang tuanya. Salah satu anak yang tergolong TCK adalah anak Diplomat. Anak- anak diplomat dituntut untuk mengikuti orang tua pindah dan tinggal di beberapa negara. Perpindahan dari satu negara ke negara lain membuat TCK harus menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan yang terjadi disekitar mereka seperti cuaca, sekolah, teman dan lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri menurut Brennan (2001) adalah suatu proses psikologis berkesinambungan yang dialami oleh setiap individu, dimana individu diharapkan mampu mempelajari perubahan-perubahan. Dalam menyesuaikan diri terdapat empat fase yaitu fase honeymoon, crisis (culture shock), recovery dan adjustment Gallahorn & Gallahorn (1963). TCK yang saat pindah dan tinggal di suatu negara selain menemui berbagai perubahan-perubahan, mereka juga bertemu dan berinteraksi dengan budaya-budaya baru di sekeliling mereka. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai metode utama pengumpulan data. Analisis yang dilakukan adalah analisis intra kasus dan analisis antara kasus pada penyesuaian diri subjek saat mereka (TCK) berada di suatu Negara selama dua sampai tiga tahun. Selama dua sampai tiga tahun ini peneliti berasumsi subyek sudah melawati fase-fase penyesuaian diri. Subjek penelitian berjumlah dua orang TCK yang pada tahap remaja awal pindah dari Indonesia dan menetap di suatu negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri TCK ketika tinggal disuatu negara pada tahap remaja awal dimulai ketika kedua subyek berpisah dari teman-teman dekat di Jakarta dan pindah ke masing-masing negara. Setibanya di masing-masing negara kedua subyek menyesuaikan diri dengan cuaca dan perbedaan waktu, mata pelajaran- mata pelajaran, teman-teman di sekolah, tempat tinggal, lingkungan masyarakat sekitar, bahasa, kebiasaan serta kepercayaan masyarakat setempat. Berdasarkan fase-fase penyesuaian diri yang diungkapkan oleh Gallahorn & Gallahorn (1963) kedua subyek tidak mengalami fase honeymoon. Pada fase-fase selanjutnya kedua subyek mengalaminya pada kontek yang berbeda-beda. T mengalami fase crisis (culture shock) ketika menyesuiakan diri dengan pelajaran-pelajaran di sekolah. Sedangkan M ketika menyesuaikan diri dengan teman-teman di sekolah. Fase recovery dialami M ketika ia sudah dapat berteman dan merasa nyaman dengan teman-teman di sekolah. Fase adjustment dialami subyek ketika M menyesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat setempat di Belanda. Sedangkan pada T fase recovery dan adjustment tidak terlihat ketika T menyesuaikan diri di Yordania.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)