Kondisi suatu perusahaan yang sedang berkembang salah satunya ditandai oleh ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Ekspansi bisnis ini dapat berupa ekspansi internal dan ekspansi ekternal. Ekspansi internal adalah ekspansi bisnis perusahaan dimana perusahaan membangun suatu unit bisnis baru dari nol. Sedangkan ekspansi ekternal adalah suatu benstuk ekspansi usaha dengan cara membeli suatu perusahaan yang sudah ada dengan cara merger atau akuisisi. Dewasa ini aktifitas merger maupun akuisisi semakin berkembang dan sangat marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin membangun suatu kerajaan bisnis. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) juga tidak mau ketinggalan dengan melakukan suatu corporate action berupa akuisisi. Tidak tanggung-tanggung, BNBR akan melakukan akuisisi terhadap tiga perusahaan besar, yaitu PT Energi Mega Persada Tbk, PT Bumi Resources Tbk, dan PT Bakrieland Development Tbk. Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan BNBR sebelum dan sesudah perusahaan melakukan corporate action ini. Selain itu, penulis juga tertarik untuk menghitung nilai layak dari saham biasa BNBR untuk tahun 2007. Adapun metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah metode analisis empat rasio keuangan berupa Liquidity Ratios, Activity Ratios, Leverage Ratios, dan Profitability Ratios. Sementara itu, untuk menghitung nilai layak saham biasa perusahaan penulis menggunakan metode Residual Operating Income Valuation. Secara umum, akuisisi yang dilakukan perusahaan akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Namun yang harus diwaspadai adalah kondisi likuiditas perusahaan yang cenderung menurun sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Hasil dari perhitungan nilai layak saham biasa perusahaan menunjukkan bahwa pada tahun 2007, harga pasar saham biasa BNBR berada pada posisi underprice terhadap nilai layaknya. |