Pasar saham di seluruh dunia seringkali mengalami keadaan yang disebut anomali pasar efisien. Akibatnya, saham-saham menghasilkan tingkat hasil (return) abnormal. Salah satu bentuk anomali ini adalah January Effect, atau yang disebut Small-firm-in-January effect. Menurut pendapat beberapa pengamat pasar, salah satu anomali yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar ini, saat ini sudah tidak terjadi lagi. Penulis bermaksud menganalisis apakah anomali ini terjadi di Indonesia antara tahun 2003 sampai 2007. Metode analisis yang digunakan yaitu: (1) mengambil sampel masingmasing lima puluh saham setiap bulan untuk kelompok saham berkapitalisasi kecil dan besar. (2) mencari tingkat hasil harian masing-masing sampel dalam bulan bersangkutan. (3) mencari tingkat hasil rata-rata per bulan masing-masing sampel bersangkutan. (4) mencari tingkat hasil rata-rata per bulan saham kelompok kapitalisasi kecil dan besar setiap bulan selama tahun penelitian. (5) membandingkan tingkat hasil masing-masing kelompok antarbulan dan antarkelompok setiap tahun. Hasilnya, selama tahun 2003 sampai 2007, tingkat hasil saham kelompok kapitalisasi kecil selalu lebih besar daripada kelompok kapitalisasi besar pada bulan Januari. Namun hal ini terjadi bukan hanya pada bulan Januari saja. Karenanya, penulis mengambil kesimpulan January Effect tidak terjadi di Indonesia. |